DakwahInternasional

13 Tahun Pembunuhan Brutal Etnis Uyghur, Apa Kabar Kita?

oleh : Rahmah Khairani, S.Pd.

Idemuslim.com, INTERNASIONAL — Biasanya hari peringatan dibuat karena ada sebuah momen yang sangat berkesan di hari tersebut sampai-sampai rasa kesannya ingin diulang setiap tahun. Atau ada sikap tertentu yang dikhawatirkan memudar sehingga harus diingatkan setiap tahun. Namun kali ini penulis ingin membagikan sebuah ingatan yang termasuk jarang diulas dan dibahas oleh orang kebanyakan. Karena ingatan ini bukan ingatan seremonial yang disyukuri dengan meriah, ataupun kejadian yang diharapkan pengulangannya di masa depan.

Tanggal 5 Juli 2009 di Urumqi, China ada sebuah aksi damai yang dilakukan pengunjuk rasa etnis Uyghur yang berakhir rusuh. Kerusuhan itu dipicu oleh bentrokan antara pekerja pabrik mainan Uyghur dan Han China di Provinsi Guangding China Selatan pada akhir Juni tahun itu yang menewaskan dua orang Uyghur. Berita kematian itu sampai ke Uyghur di Urumqi, memicu protes damai yang berujung pada pemukulan dan pembunuhan terhadap orang Tionghoa, dengan kematian di kedua sisi. Massa Tiongkok kemudian melakukan balas dendam terhadap orang Uyghur di jalan-jalan kota dengan tongkat dan batnagan logam (rfa.org, 5/7/22). Sekitar 200 orang tewas dan 1.700 terluka dalam tiga hari kekerasan antara etnis minoritas Uyghur dan Han China yang dimulai pada 5 Juli 2009, di kota terbesar Xinjiang, Urumqi. Namun, kelompok hak asasi Uyghur mengatakan jumlah korban tewas dan terluka jauh lebih tinggi. Hari ini, peristiwa itu terkenang setelah 13 tahun terjadi. Foto-foto yang menampakkan rasa derita orang Uyghur masih jelas di ingatan orang-orang yang mengingatnya. Apa kabar mereka hari in? Tidak banyak yang berubah bahkan semakin parah. Parah, sebab dunia terputus komunikasi dengan mereka yang tidak diketahui nasibnya di tanah sendiri.

13 tahun adalah waktu yang lama untuk menderita. Tersiksa di dalam sel-sel keji yang memudarkan aqidah dan rasa kemanusiaan. Orang-orang Uyghur mengalami kerja paksa untuk memproduksi barang-barang komersil ekspor. Mereka dipaksa tunduk pada kemauan manusia untuk menghilangkan syu’ur Islam di dalam dada. Adakah yang lebih kejam dari ini? Mereka dipaksa menjual akhirat dengan dunia, yang di dunia pun mereka tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya penghinaan dan rasa kecewa. Mereka juga tidak mendapat jalan keluar dari masalah yang ada. Mereka juga tidak mendapatkan kaum muslimin di belahan dunia lain sebagai “saudara” mereka. Ini kondisi yang menyesakkan dada.

Peringatan 13 tahun ini adalah peringatan untuk kaum muslimin sedunia. Peringatan yang harus membuat kita sadar bahwa di dunia ini masih ada orang-orang yang tertindas hanya karena mengatakan bahwa Allah adalah Tuhannya. Kondisi minoritas, membuat mereka mengalami diskriminasi dan pengabaian. Umat Islam juga harus menyadari bahwa adalah sebuah kewajiban untuk membebaskan saudara-saudari kaum muslimin di seluruh penjuru dunia dari kedzoliman para penguasa. Mereka harus mengambil peran sebagai bagian dari “tubuh” yang digambarkan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam untuk perumpamaan umat Islam seluruhnya. Peran tersebut dapat direalisasikan dengan mengetahui akar masalah dan metode pelaksanaannya.

Baca Juga :

Ketiadaan Khilafah sebagai perisai kaum muslimin adalah masa-masa kegelapan umat Islam. Dahulu Khilafah adalah pelindung mereka. Khilafah menjamin rasa aman bagi setiap warga daulah bagi muslim maupun non-muslim untuk hidup dengan hukum-hukum Islam yang diberlakukan secara adil sehingga menciptakan kemakmuran yang tidak dapat ditandingi oleh peradaban-peradaban dari bangsa lain. Keruntuhan Khilafah tahun 1924 adalah petaka yang memisahkan “tubuh” kaum muslimin menjadi potongan-potongan kecil benama nation state yang diciptakan para penjajah. Inilah akar masalah dari seluruh problematika umat hari ini. Termasuk kedzoliman yang menimpa kaum muslimin adalah akibat mereka tidak lagi dipimpin oleh para Khalifah yang agung, melainkan oleh para durjana kapitalisme yang memalingkan mereka dari akhirat kepada dunia yang melenakan.

Peringatan 13 tahun ini janganlah dilewatkan begitu saja tanpa ada upaya perubahan. Umat Islam harus menjalankan solusi tuntas dengan kerja keras. Tidak ada solusi lain, selain umat Islam harus kembali bersatu dalam satu kekuatan. Kekuatan yang diperoleh dari keridhoan Allah ta’ala karena mereka kembali menerepkan Islam secara kaffah di bumiNya. Saat itu tiba, maka tidak akan ada lagi terdengar kabar-kabar genosida bagi umat Islam, bahkan umat Islah tiada memiliki dendam untuk menggenosida umat/bangsa lain yang telah berlaku dzolim kepada mereka sebelumnya. Islam adalah rahmat bagi sekalian alam. Maka inilah yang harus selalu kita da’wahkan kepada orang-orang agar mereka menyadai peran sentralnya sebagai hamba Allah ta’ala dan juga misi pembebasan kepada saudara-saudari sesama mereka. Berharap dengannya Allah meridhoi aktivitas dan memberikan ampunan di akhirat kelak. Wallahu’alam bish showab.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button