Abdullah bin Amr bin Al-Ash “Taat Tanpa Nanti, Taat Sampai Mati”

oleh : Dedek Arnisah
Idemuslim.com, REAL HERO — Seorang yang menjadi teladan, yang memiliki kedudukan tinggi diantara ahli ibadah yang zuhud. Ia berhasil mengecap manisnya iman, hingga waktu siang dan malam itu tidak cukup untuk menampung ibadah dan ketaatannya. Hatinya sungguh bersinar bagai cahaya subuh yang cemerlang yang diterangi oleh cahaya Ilahi dan cahaya ketaatan. Dia adalah Abdullah Bin Amr Bin Al Ash.
Abdullah telah ditakdirkan Allah ﷻ menjadi seorang suci dan rajin beribadah. Ia menghafal AlQur’an bukan sekedar mengingat, melainkan menghafal dengan tujuan memupuk jiwanya, dan agar ia menjadi hamba Allah ﷻ yang taat. Berbahagia melewati ayat-ayat yang menceritakan kesenangan, dan menangis bila ayat-ayat yang dibaca membangkitkan hal-hal yang menakutkan.
Untuk mengetahui dimensi ibadah dan ketaatan Abdullah, kita dapat memperhatikan sabda Rasulullah ﷺ.
Rasulullah ﷺ memanggil Abdullah dan menyerukan kepadanya agar sedang-sedang saja dalam beribadah. Beliau bersabda kepadanya, “Benarkah engkau selalu berpuasa pada malam hari serta tidak pernah tidur?” Cukup bagimu puasa tiga hari dalam setiap bulan.” Abdullah menjawab, “Aku sanggup lebih banyak dari itu.” Nabi ﷺ bersabda, “Kalau begitu cukuplah bagimu dua hari dalam sepekan.” Abdullah menjawab, “Aku sanggup lebih banyak lagi.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Bila demikian, lakukanlah puasa yang lebih utama, yaitu puasa Nabi Daud, puasa sehari dan berbuka sehari.”
Rasulullah ﷺ kembali berkata kepadanya, “Aku tahu bahwa engkau membaca AlQur’an seluruhnya dalam satu malam. Aku khawatir bila usiamu lanjut dan engkau bosan membacanya. Khatamkanlah setiap sebulan sekali, atau sekali dalam sepuluh hari, atau sekali dalam tiga hari.”
Ketika usia Abdullah mencapai 72 tahun, saat Ia sedang berada ditempat shalatnya untuk mendekatkan diri dan bermunajat kepada Allah Rabb semesta alam, bertasbih, dan bertahmid, tiba-tiba Ia dipanggil untuk perjalanan abadi. Ia pun memenuhi panggilan itu karena sudah sangat merindukannya untuk bertemu dengan teman-temannya yang telah mendahuluinya. Ia pun disambut dengan firman Allah ﷻ
“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Rabbmu denagn hati yang ridha lagi diridhai-Nya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah kedalam Surga-Ku”