MillenialMillennial TalkMuslim YouthOpini

Aksi Mahasiswa, Kemana Arah Perubahan?

Penulis : Zahara Amalia

Idemuslim.com, MILLENIAL TALK — Membahas tentang aksi mahasiswa memang memiliki nilai plus tersendiri. Disebabkan mahasiswa terkenal dengan sifat keberanian, kekritisan, idealisme dan perjuangannya. Lihatlah diluar sana banyak masyarakat yang membutuhkan perjuangan mereka untuk membela nasib yang tak tentu arah.

Dan mereka mewujudkan perannya dalam aksi Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi peringatan evaluasi 2 tahun Kabinet Indonesia Maju. Dalam aksi tersebut terdapat sejumlah tuntutan yang akan dibacakan massa aksi seperti jamin kebebasan akademik, biaya pendidikan yang berkeadilan, pendidikan aman dari kekerasan seksual, tegakkan marwah akademik, mencabut revisi UU KPK, UU Minerba, UU Cipta Kerja, dan aturan turunannya, evaluasi total Kabinet Indonesia Maju, dan lainnya. (News.detik.com, 21/10)

Mahasiswa itu Berjuang

Di indonesia peran mahasiswa sangatlah penting. Kita bisa melihat bagaimana pergantian rezim selalu saja di motori oleh pergerakan mahasiswa. Mereka senantiasa  bersama rakyat, membela kepentingannya. Tak peduli konsekuensi apa yang akan diterima mahasiswa nantinya. Masuk ke jeruji besi atau rela mati karena membela kepentingan rakyat itu sendiri. Walau begitu semangat mereka tak pernah padam.

Jika dikaitkan dengan realitas mahasiswa hari ini jangankan berjuang membela kepentingan rakyat, memikirkan masalahnya pun enggan dengan sejumlah alasan. Kecuali bagi mereka yang terbina dengan kesadaran yang benar bahwa mereka adalah Agent of Change.

Aksi Mahasiswa

Memang, kita sedang hidup dalam kondisi serba sulit, menjadikan mahasiswa stagnan dari posisinya yang kritis. Pandemi yang tak kunjung usai membuat mereka harus berjuang sendiri untuk kebutuhan ekonomi. Belum lagi ditambah UKT yang mahal membuat mereka putus asa dan berhenti kuliah karena terpaksa.

Study oriented yang katanya menjadi standar keberhasilan mereka di dunia kampus menjadikan mereka juga lupa bahwa ada peran strategis yang dipikul. Mereka terjebak dengan individualisme. Ditambah narasi radikal yang digencarkan kampus hari ini membuat mahasiswa lebih banyak bungkam sebab ketakutan akut jika terlalu kritis. Oleh karena itu, mereka tahu terlalu kritis akan ada ancaman yang menunggu.

Pelan tapi pasti hari ini rezim telah berhasil memandulkan potensi strategis mahasiswa. Idealisme mereka dihilangkan dan nasib bangsa tak lagi jadi perhatian utama. Padahal dalam saksi sejarah, mahasiswa selalu terdepan dalam proses perubahan.

Sistem pendidikan hari ini memang sudah lama dimandulkan dari fungsinya sebagai pencetak agen perubahan. Kurikulum dibuat hanya menguras pikiran mahasiswa semata. Pendidikan hanya dipandang sebagai investasi masa depan. Kuliah untuk bekerja dengan sejumlah kapitalistik lainnya. Hasil akhirnya adalah mahasiswa serba individualis, apatis dan apolitis terhadap kondisi negrinya. Dan melupakan perannya sebagai agen perubahan.

Baca Juga :

Mahasiswa dan Arah Perubahan

Hal yang harus menjadi perhatian. Walau mahasiswa adalah agent of change. Berbagai aksi telah dilakukan. Akan tetapi perubahan kearah yang lebih baik belum juga didapatkan. Ini dikarenakan belum pahamnya sebagian mahasiswa tentang konsep perubahan seperti apa yang ingin diwujudkan. Selama konsep perubahan hakiki masih belum ditentukan, selama itu pula aksi yang dilakukan hanya menguras energi dan tak memberikan hasil yang berarti.

Hal yang perlu dipahami bahwa perubahan hakiki harus menyetuh hal yang esensi dan tidak ada yang menunggangi kepentingan lain didalamnya selain kepentingan umat. Perubahan tak hanya sebatas menolak undang – undang atau menggantinya saja. Melainkan harus ditolak berikut dengan sistemnya. Sehingga perubahan yang akan dihasilkan mengarah kepada perubahan yang fundamental.

Standart perubahan juga bukan berlandaskan rezim dan sistem hari ini yang jelas sampai kapanpun tidak berniat mewujudkan perubahan itu sendiri akan tetapi melanggengkan eksistensinya.

Sehingga standar perubahan seperti apa yang harus dipahami oleh mahasiswa? Yaitu standart perubahan islam yang shohih berdasarkan Al- Qur’an  dan Sunnah. Karena Islam adalah problem solver kehidupan hari ini. Maka mahasiswa contohlah role model seperti Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu, Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu , Mus’ab bin Umair radhiyallahu ‘anhu serta pemuda muslim lainnya yang berjuang di Makkah bersama Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.. Mereka memperjuangkan sistem Islam di tengah kejahiliyahan orang Quraisy.[]

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button