Muslim YouthReal Hero

Amr bin Al Ash : Pembebasan Mesir dari Cengkraman Romawi

oleh : Dedek Arnisah

Idemuslim.com, MUSLIM YOUTH — Amr bin Al Ash radhiyallahu ‘anhu adalah salah seorang tokoh Quraisy yang selalu menunjukkan perlawanan keras terhadap dakwah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan menyiksa para sahabat beliau. Namun ketika cahaya Islam menyentuh hatinya, beliau beralih menjadi seorang Muslim utama dan salah seorang panglima yang perkasa. Perannya sebagai seorang sahabat mulia, yang telah mengarahkan jiwa raga, memberikan harta, berjuang, dan berusaha, akan selalu membuka mata dan hati kita terhadap dirinya.

Di bumi Mesir, orang-orang selalu memandang Islam sebagai agama yang lurus dan mulia. Mereka melihat Rasul sebagai rahmat dan karunia, Pendakwah kebenaran utama yang menyeru kepada Allah Ta’ala. Islam melahirkan salah seorang pejuang yang menghadiahkan Islam ke Negeri Mesir dan menyembahkan Mesir ke pangkuan Islam, yang disebut sebagai pembebas Mesir dari Cengkraman Romawi, Dialah Amr bin Al Ash.

Amr bin Al Ash mengawali keIslamannya ditangan Najasy di Habasyah. Pada waktu kunjungannya yang terakhir ke Negeri itu, muncul berita tentang Rasul yang menyebarkan tauhid dan akhlak mulia di tanah Arab.

Raja Habasyah berkata: “Mengapa engkau tidak mau beriman dan mengikutinya? Padahal orang itu benar-benar utusan Allah “

Amr bertanya: “Benarkah begitu? “

Benar, Wahai Amr dengarlah kata-kataku, ikutilah Ia karena demi Allah, ia berada diatas kebenaran dan akan mengalahkan orang-orang yang menentangnya”  Jawab Raja Najasy

Amr bergegas menuju Madinah untuk menyerahkan diri kepada Allah Rabb Semesta Alam . Beliau bertemu dengan Khalid bin Walid dan Utsman bin Thalhah yang datang dari Mekah yang memiliki tujuan yang sama untuk berbaiat kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Ketika Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam melihat ketiga orang itu datang, wajah beliau berseri-seri, lalu bersabda kepada sahabatnya, “Mekah telah melepas jantung-jantung hatinya kepada kita”

Khalid tampil lebih dahulu dan berbaiat, kemudian Amr maju dan berkata,  “Wahai Rasulullah, aku akan berbaiat kepadamu dengan syarat Allah mengampuni dosa-dosaku yang terdahulu”

Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,  “Wahai Amr,  berbaiatlah, karena Islam menghapus dosa-dosa sebelumnya “

Amr berbaiat dan sejak itu Ia mendedikasikan kecerdikan dan keberaniannya kepada agama yang baru.

Kecerdikan Amr bin Al Ash

Amr bin Al Ash memiliki kecerdasan yang tajam, intuisi yang kuat, dan visi yang jauh. Bahkan Amirul Mukminin Umar, setiap melihat seorang yang lemah akalnya, selalu menepukkan kedua telapak dengan keras karena herannya seraya berkata,  “Subhanallah, sesungguhnya Pencipta orang ini dan Pencipta Amr Al Ash adalah Illah Yang Tunggal “

Ketika Amirul Mukminin Umar mengutus Amr ke Syria sebelum pergi ke Mesir, ada yang mengatakan kepada Umar bahwa tentara Romawi dipimpin oleh Arthobon (Panglima yang lihai dan gagah berani). Jawaban Umar adalah “Kita hadapkan Arthobon Romawi kepada Arthobon Arab, dan kita saksikan nanti bagaimana kesudahannya”

Ternyata pertarungan berakhir dengan kemenangan mutlak bagi Arthobon Arab dan ahli tipu muslihat mereka yang ulung, Amr bin Al Ash. Dan akhirnya bendera dan panji-panji Islam berkibar dengan damai dilangit Mesir.

Aksi tipu muslihat Amr bin Al Ash

Ketika Amr bin Al Ash diundang oleh komandan benteng (Arthobon Romawi) Untuk berunding, dan sementara itu komandan Romawi telah menyuruh beberapa anak buahnya untuk menggulingkan batu besar keatas kepalanya ketika Ia hendak pulang meninggalkan benteng itu, segala sesuatunya dipersiapkan agar rencana mereka berjalan lancar.

Amr pun berangkat menemui komandan musuh tanpa menaruh sedikit curiga. Dan setelah berunding mereka pun berpisah. Namun ketika dalam perjalanan keluar benteng, ia curiga dari gerakan atas benteng hingga membangkitkan gerakan refleksnya dan dengan tangkas berhasil menghindarkan diri dengan cara yang mengagumkan.

Ia berbalik arah untuk membuat perhitungan dengan komandan benteng dengan langkah-langkah yang tepat dan kewaspadaan tinggi, seolah-olah ia tidak dapat dikejutkan oleh sesuatu apapun dan tidak dapat dipengaruhi rasa curiga.

Kemudian ia masuk dan berkata kepada komandan, “Hatiku terbesit suatu pikiran yang ingin kusampaikan padamu sekarang ini. Di pos komandoku sekarang ini sedang menunggu segolongan sahabat Rasul angkatan pertama masuk Islam, dimana pendapat mereka sering didengar oleh Amirul Mukminin untuk mengambil suatu keputusan penting. Bahkan, setiap mengirim tentara, mereka selalu diikutsertakan untuk mengawasi tindakan tentara dan langkah-langkah yang mereka ambil. Aku bermaksud membawa mereka kesini agar dapat mendengar dari mulutmu apa yang telah kudengar, hingga mereka memperoleh penjelasan yang sebaik-baiknya mengenai urusan Kita ini”

Komandan Romawi itu mengerti bahwa Amr bernasib mujur dan lolos dari maut. Dengan sikap gembira ia menyetujui usul Amr, hingga bila Amr nanti kembali dengan sejumlah besar pimpinan dan panglima Islam pilihan, ia akan dapat menjebak mereka semua, daripada hanya Amr seorang diri.

Tanpa sepengetahuan Amr, komandan itu menahan diri untuk tidak mengganggu Amr sambil menyiapkan kembali perangkap yang disediakan untuk panglima Islam tadi agar mereka binasa. Ia melepas Amr dengan besar hati dan menjabat tangannya dengan hangat. Ahli siasat dan tipu muslihat Arab itu menyambutnya dengan tertawa dalam hati.

Keesokan harinya, dengan memacu kuda yang meringkik keras sebagai nada bangga dan mengejek, Amr kembali memimpin tentaranya menuju benteng. Hingga kemenangan didapat. Ketika suara takbir bergema dari pasukan Islam,  “Allahu Akbar, Allahu Akbar “, para penduduk pun berduyun-duyun menuju fajar yang baru terbit itu lalu memeluk agama Islam. Akhirnya mereka bebas dari kekejaman Kisra maupun Kaisar. Dengan demikian Amr bin Al Ash bersama tentaranya berhasil membebaskan Mesir dari Cengkraman Romawi.

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button