Apakah Engkau Lupa, Islam Pernah Memimpin Dunia?

Oleh: Aslan La Asamu
Idemuslim.com, MILLENIAL TALK — Apakah kau lupa, masa dimana Peradaban tertinggi saat itu ialah peradaban islam! Peradaban yang tidak ada saingannya dengan peradaban mana pun. Walaupun pada waktu itu dunia mengenal 2 imperium besar yaitu Persia dan Romawi. Namun ternyata, Peradaban Islam berada diatasnya.
Di sebelah Timur ada Imperium Persia yang luas wilayah kekuasaannya 7.400.000 km2 tiga kali lipat dari luas wilayah Indoensia, berusia 1176 tahun lamanya. Sedangkan di sebelah barat ada imperium Romawi luas wilayah kekuasaannya 5.000.000 km2 yang terdiri dari Spanyol, Portugal, Inggris, Italia, Turky dan lainnya. Yang tengah berumur 650 tahun. Namun kedua Imperium tersebut dapat ditaklukan di bawah kepemimpinan Khalifah Umar bin khattab radhiyallahu ‘anhu, yang pada waktu itu negara islam di Madinah yang luas wilayahnya tidak seluas wilayah Persia dan Romawi.
Apakah kau lupa, semenjak Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam mendirikan negara islam yang pertama di yastrib (Madinah), nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dapat menyatukan tiga kelompok besar saat itu yakni pertama kelompok muslim dari kalangan muhajirin dan anshar. Kedua, kelompok musyrik yang terdiri dari bani aus dan khazraj yang belum memeluk islam. ketiga, Kelompok Yahudi
Apakah kau lupa, ketika Prancis ingin menggelar teater Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Sultan Abdul Hamid pada waktu itu membatalkan teater tersebut dengan nada marah, maka kemudian dengan rasa takut Pemerintah Prancis membatalkan teater tersebut.
Apakah kau lupa, wilayah Konstantinopel yang sekarang menjadi negara Turky, dulu di taklukan oleh Muhammad Alfatih pada tahun 1453, padahal waktu itu konstantinopel menjadi kiblat bagi agama nasrani?
Apakah kau lupa, pada 160 tahun silam negara khilafah pernah membantu krisis di irlandia yang saat itu mengalami zaman susah yang disebut sebagai Irish Potato Famine (Kelaparan Kentang di Irlandia).
Maka Sultan Abdul Majeed berinisiatif memberi bantuan sebesar 10.000 pound kepada Irlandia, Atas situasi ini, diplomat Inggris yang ada di Istanbul Welesley menyarankan agar Sultan Abdul Majeed menyumbangkan setengah dari jumlah sumbangannya. Dan jangan melebihi sumbangan Ratu Inggirs (Victoria) yang hanya memberi sumbangan senilai 2.000 pound saja, meski Irlandia adalah bagian dari Inggris pada saat itu Namun, Sultan Abdul Majeed menemukan cara lain untuk membantu kelaparan akut di Irlandia itu. Secara diam-diam mengirimkan 5 kapal penuh makanan ke Kota Drogheda pada Mei 1847.
Apakah kau lupa, di masa kejayaan islam (khilafah Islamiyah) banyak melahirkan ilmuan-ilmuan yang hebat, saat ini hasil karnya masih di gunakan yaitu ada ilmuan bernama Ibnu Al-Haitsami bagi orang barat menyebutnya dengan nama Alhazen? Dia meneliti cara kerja lensa mata dan penglihatan manusia. Islam menemukan teori tentang Lensa Mata pada sekitar tahun 1000 M. sedangkan Newton baru membahasnya 700 tahun setelah Ibnu Al-Haitsami wafat.
Ada ilmuan Abu Qasim Al-Zahrawi, yang memberikan sumbangan yang sangat luar biasa di bidang kedokteran, dia menciptakan alat-alat baru, alat bedah yang sampai saat ini masih digunakan dan juga memberikan sumbangan dalam operasi pengangkatan janin atau yang saat ini dikenal dengan sebutan Operasi Caesar.
Kemudian ada ilmuan Abbas Ibnu Firnas, yang pada tahun 875 M, dia mencoba terbang dengan mesin buatannya, tapi tidak berhasil baik. Namun jauh lebih awal dibanding Wright bersaudara yang baru memulainya di awal abad ke-20.
Itu dulu, ya dulu ketika islam masih menjadi kekuatan yang tidak tertandingi dan wilayah kekuasaannya sangat luas, itulah negara Khilafah Islamiyah, Khilafah yang mempersatukan negeri-negeri kaum muslimin dalam satu panji Laa illaha ilallah muhammadarrasulullah
Namun sekarang, semenjak Khilafah islam lenyap dari dunia yang kemudian digantikan oleh Peradaban Barat Sekularisme, maka umat islam hidup bagaikan anak ayam yang kehilangan induknya, umat islam terpecah belah tak terarah, nasib umat islam sungguh sangat memperihatinkan.
Semenjak sekularisme diterapkan, negeri-negeri kaum muslimin semakin tertinggal dan terbelakang, mereka hidup dalam ikatan nation state. yang kemudian mereka dipimpin oleh penguasa yang pro terhadap kepentingan barat penjajah.
Anehnya umat islam sekarang menganggap negeri muslim lainnya bukan saudaranya sehingga ketika mereka di bunuh oleh penjajah mereka mendiamkannya, ini sungguh memperihatinkan.
Saat ini dengan 100 tahun umat islam hidup tanpa Khilafah, akankah kita masih berharap pada sistem saat ini? Bukankah cukup jelas penderitaan umat islam semakin bertambah ketika khilafah tiada? Maka sudah saatnya kita berubah, ya tentunya perubahan kepada aturan Allah Ta’ala (khilafah) dan mencampakkan aturan manusia (sekularisme).
Wallahu alam []