Muslim Youth

Berulang Kali Gagal Ta’aruf, Apa yang Harus Saya Lakukan?

Oleh: Abdullah Efendy, S.Pd., CLMQ

Idemuslim.com, MUSLIM YOUTH — Selayaknya cinta, ia memang butuh pengorbanan. Saat menghalalkan sang calon bidadari, kerap banyak ikhwan menemui tantangan. Ada yang kepentok dengan dana pernikahan, izin wali, orang tua tidak setuju, karena adat istiadat, dan sebagainya. Selalu, yang kerap jadi korban adalah hati nurani yang harusnya berbahagia, malah menjadi duka.

Ikhwan dan akhwat sekalian, ketahuilah bahwa kegagalan dalam proses taaruf, bukanlah kegagalan, namun 1 langkah menuju keberhasilan. Allah ingin bilang ke kita dengan bahasa Allah, bahwa

“boleh jadi dia bukan yang terbaik untukmu!”, atau dengan kalimat lain“Allah sedang mempersiapkan yang terbaik, pengganti dirinya!

Setetes perjuangan yang antum kerahkan, tentu semua kan berbuah! Hanya saja, kita tidak bisa memastikan kapan saatnya, dimana tempatnya dan bila masanya! Tentu, kegagalan pasti ditemui siapapun! Seorang penulis terkadang ditolak naskahnya, pemain bola terkadang gagal menendang tepat sasaran, pelukis yang lukisannya tidak dihargai, actor film yang melihat karyanya sepi penonton, pelari yang ditengah jalan terkilir kakinya, seorang Da’i yang lupa hafalan saat bertausiyah, dan seorang ikhwan yang gagal menikahi akhwatnya.

Alamiah, semua adalah sunatullah. Nah, yang harus dilakukan bukanlah menggerutu, menyalahkan Allah, menyalahkan takdir jelek, menyalahkan nasib yang semrawut, sama sekali bukan! Kita tidak diminta untuk mengadili kesalahan diri, namun memperbaiki diri. Kita diminta bukan untuk bertanya, “mengapa ini bisa terjadi?” tetapi menegaskan diri “kemudian apa yang harus saya lakukan?” Sebab boleh jadi, jodohmu ada didepan mata, tinggal selangkah lagi!

Setidaknya ada beberapa tips yang bisa kalian coba gunakan ketika menemui kondisi tersebut. Diantaranya adalah :

  1. DEKATI ALLAH SWT, KEEP HUSNUDZHON

Ketahuilah setiap keberhasilan, pasti dibumbui dengan kegagalan. Hanya saja, ada segilintir orang-orang yang lain putus asa, dan malah berbuat maksiat, sebab gagal membina rumah tangga. Dan itu jelas keliru! Kegagalan itu alat pembelajaran agar kita tetap dekat dengan Allah, karena emang fitrah manusia itu lebih sering dekat pada Tuhannya ketika menerima cobaan! Bener?

Maka, saat menemui kegagalan, inilah saat terbaik anda meminta pada Allah. Minta pada-Nya pengganti orang yang telah meninggalkan anda, dengan ganti yang jauh lebih takwa, lebih taat, dan lebih sholeh/sholeha. Yang harus anda ingat, adalah bahwa Allah yang mengetahui segala sesuatu, sedang kita hanya menduga-duga. Oleh sebab itu, sebaik apapun si dia menurut pandangan anda, ketahuilah Allah yang Maha Tahu siapa dia sesungguhnya.

Hanya dengan mengingat Allah, hati anda akan tenang. Dan bagi kita orang yang beriman, yang percaya akan takdir Allah, maka tiada kesusahan bagi dirinya.

2. PERBAIKI NIAT

Rasanya kita perlu sejenak membeberkan fakta kebanyakan pemuda, bahwa hal yang pertama kali menjadi penilaian mereka untuk memutuskan melanjutkan taaruf disebabkan fisik calon pasangan. Ini lumrah, syariat juga membolehkan, asal jangan fisik ini yang jadi factor utama. Saat agama seseorang baik, takwa, namun fisiknya biasa saja, dan anda kemudian menolaknya, maka disitulah Allah akan bertindak.

Ya, fitrah manusia memang begitu. Khususon yang ikhwan dalam menilai akhwat. Itulah mengapa, standar dalam islam itu jelas, bahwa yang mencintai karena Allah, akan mendapatkan sosok yang juga cinta pada Allah. Yang mencintai karena fisik, akan juga dapatkan sosok yang mencintai karena fisik.

Jikalah kebahagian itu bersumber dari fisik, tentu betapa hambarnya dunia ini. Sebab ia tak bertahan lama, akan menua, keriput, memudar seiring usia. Fisik tak mampu menyelamatkanmu dan membawamu ke syurga, justru malah menggiringmu dalam fana dunia. Inilah mengapa Islam, senantiasa mengajarkan perbaiki keimanan, bukan kecantikan. Perbaiki hati, bukan percantik diri. Lumrahnya, setiap orang yang bersih hatinya, maka apa alasanya untuk tidak membersihkan dirinya? Tentu, ini ekuivalen dan berkesinambungan!

Nah, maka dari itu, coba perbaiki niat anda. Ingin cari pasangan sejati dunia akhirat? Atau sekedar dunia! Saya tidak mengatakan tidak boleh memilih, silahkan memilih! Asal, ingat selalu prioritas utama adalah agama.

3. PELAJARI HAL YANG BELUM DIKETAHUI

Anda menawarkan pada Allah sebuah janji menjaga calon pasangan, namun ternyata Allah menawarkan anda untuk belajar lebih giat! Sebab menurut Allah, masih banyak hal yang harus anda pelajari. Seorang pribadi yang bijak, setidaknya bisa menyimpulkan lantaran sebab apakah taarufnya menemui kegagalan! Dan kebanyakan, sebab tak paham ilmunya!

Ini yang kerap terjadi disekeliling penulis. Menganggap sudah siap, namun ketika ditanya bagaimana taaruf yang benar saja masih bingung jawabnya! Ketika ditanya, lebih kuat pendapat yang mana (khitbah dulu kemudian taaruf) atau (taaruf dulu baru khitbah) dia pun tidak bisa jawab.

Wajar aja, tatkala coba membangun komunikasi, jalurnya salah. Yang seharusnya tidak boleh dilakukan, malah asal labrak, dan ngakunya itulah yang bener, padahal salah! Akhirnya, bisa jadi lantaran si akhwat lebih paham ilmunya, ia pun menyimpulkan, “ini bukanlah sosok ikhwan yang tepat!”

Ya, benarlah anggapan bahwa seorang akhwat terkadang lebih bisa objektif menilai seorang ikhwan. Dan begitulah fakta yang sering kita temua, akhwat biasanya lebih bijak memilih pasangan yang paham agama ketimbang tampan wajahnya. Sebab, persepsi dan keyakinan mereka, imam itu satu untuk selamanya! Sebuah jalan menuju syurga dan pemimpin rumah tangga!

Bisa jadi, kegagalan taaruf anda, disatu sisi harus dilihat, bahwa Allah masih ngasih waktu untuk perbaiki diri, khususnya perbaiki dan lengkapi ilmu agamanya!

Nah, itulah tips yang bisa saya share pada tulisan ini. Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa jadi muhasabah diri. Aamiin!!

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button