Opini

Childfree : Ide Sampah Melawan Fitrah

Oleh : Fitri Rahayu (Mahasiswi/Aktivis Dakwah)

Idemuslim.com, OPINI —  Lagi-lagi viral ungkapan seorang influencer Gita Savtri alias Gitasav yang menuai kontroversi karena menyebut childfree atau pilihan untuk tak punya anak bisa membuat awet muda. Pernyataan GitaSav menjadi trending topics di twitter. Ia mendapatkan komentar dari salah satu penggemarnya di instagram. pengguna akun @itsm*****18 berkomentar di akun instagram milik Gita. “Aku yang umur 24 kalah sama Ka Git, padahal udah 30. Awet muda banget sih,” Not having kids is indeed stress hearing kids screaming. And when you finally got wrinkles, you have the money to pay for natural anti aging. You can sleep for 8 hours every day, no botox,” tulisannya untuk membalas komentar. Kemudian pernyataan itu dibenturkan dengan para artis yang tetap awet muda meski memiliki anak. Salah satu yang kemudian menjadi contoh adalah Wulan Guritno. Artis 41 tahun itu masih terlihat mempesona meski sudah memiliki tiga anak. Bagi Wulan Guritno awet muda bukan ditentukan dari punya dan tidaknya seseorang memiliki anak. Tetapi ada faktor mendidik dengan cara terbaik.

Uniknya, Gita pernah mengungkapkan pernyataan di sosial media untuk memiliki keturunan bersama sang kekasih. Bahkan, secara terang-terangan Gita mengaku ingin memiliki dua anak saat berumah tangga. Tak hanya itu, Gita juga sempat membayangkan dan menginginkan peran sebagai ibu rumah tangga. Gita menilai bahwa pekerjaan sebagai ibu rumah tangga adalah peran yang mulia. (Jakarta, Insertlive).

Baca Juga : Valentine Day, Arus Deras Menuju Maksiat

Menyalahi Fitrah

Ide ini berasal dari peradaban Barat dengan kehidupan sekuler dan kapitalismenya. “Ide childfree ini adalah bentuk keegoisan manusia dan berpotensi besar merusak, bahkan menghancurkan peradaban manusia Ide childfree akan semakin berbahaya ketika seseorang yang menikah. Tetapi memutuskan untuk tidak mau memiliki anak berarti telah menyalahi fitrahnya sebagai manusia. “secara fitrah, manusia ingin punya anak, yang akan ia sayangi, ia lindungi, ia rawat, ia urus dengan kasih sayang. Fitrah juga, ketika seseorang menua, maka ia berharap ia punya anak yang akan mengurusnya dengan kasih sayang sebagaimana dulu ia merawat anak ini tatkala kecil.” 

Tidak Paham

“Sangat Menyedihkan!” jika ada seorang muslimah yang mengeluarkan pernyataan seperti itu. pernyataan itu menggambarkan bahwa orang tersebut tidak paham Islam dan syariat Islam.“Allah memberikan kepada setiap manusia garizah nau’ (naluri melestarikan keturunan) dengan tujuan agar manusia bisa melahirkan anak dalam rangka melestarikan keturunan,” maka, sekalipun naluri ini bisa dipuaskan oleh manusia dengan berbagai cara (dengan hubungan sesama jenis, dengan kumpul kebo, dan lain-lain), tetapi Islam mensyariatkan agar naluri ini dipenuhi dengan melalui pernikahan yang syar’i antara seorang laki-laki dan seorang perempuan. “Melalui pernikahan, garizah nau’ akan terpenuhi dan sekaligus akan mencapai tujuan diciptakannya naluri tersebut, yakni lestarinya keturunan,”

Baca juga : Dilema Al-Qur’an dan Penistaan

Meluruskan bahwa seseorang yang menikah, tetapi memutuskan untuk tidak mau memiliki anak, ini tergambar dalam doa yang senantiasa dilantunkan, “Rabbighfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa Rabbayaanii shagiiran. Yang artinya, ‘Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku dan kedua orang tuaku, serta kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mengasihiku sewaktu kecil.

Dari pernyataan tersebut tampak bahwa perempuan tersebut tidak paham mulianya peran seorang ibu. “Ia Hanya berorientasi pada kesenangan dunia. Ingin tampil cantik, awet muda, dan lain-lain. Padahal, semua itu tidak ada yang dibawa mati. Setiap orang akan menghadap Allah hanya berbekal amal salih. Dengan menjadi ibu, akan begitu banyak amal salih yang bisa dilakukan,” jelasnya. menyayangkan sikap salah seorang perempuan yang tidak menginginkan menjadi seorang ibu, padahal pahala menjadi ibu sangatlah besar. “Dalam setiap kepayahan, ada pahala yang disiapkan Allah. Ibu disebut sebagai manusia nomor satu yang harus dimuliakan anaknya, tiga kali lipat dibandingkan ayah,”

Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan agar kita mendahulukan berbakti kepada ibu ketimbang ayah. “Dikisahkan, seorang laki-laki datang kepada Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam. Pria itu kemudian bertanya mengenai siapa yang lebih berhak untuk diperlakukan secara baik. Beliau pun menjawab, ‘Ibumu’. Tiga kali lelaki itu bertanya, tiga kali pula Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menyebut “ibumu”. Pada kali keempat, barulah kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam menyebut ‘Ayahmu.

Pegiat Gender

Pernyataan tersebut sangatlah wajar dari salah seorang perempuan pegiat gender yang selama ini paling getol mengampanyekan ide childfee (tidak mau punya anak). “Bagi kaum feminis, keputusan childfree diambil dalam rangka mencapai keadilan gender dan orientasi karir kaum perempuan. Mereka menyerukan kebebasan dan pemberdayaan perempuan dengan anggapan sebagai kunci terselesaikannya persoalan perempuan,” hal itu tidak menyelesaikan masalah perempuan, ide ini malah menimbulkan masalah. “Perempuan dituntut harus bekerja, mengalami triple burden, mengalami banyak kasus-kasus kekerasan saat bekerja, anak tidak terurus, lahirlah generasi yang lemah dan banyak masalah, dan seterusnya, Pernyataan tidak punya anak bisa awet muda hanya menyembunyikan keinginan sesungguhnya, yakni keinginan untuk hidup bebas, tanpa diganggu anak.“Sehingga mereka bisa bebas berkarir, bebas berekspresi, bebas melakukan apa pun tanpa harus terikat dengan kewajiban mengurus anak dengan segala kerepotan dan kepayahannya,”

Baca Juga : Sawer Pembaca Qur’an Bentuk Desakralisasi Al-Qur’an

Akibat yang terjadi ketika ide ini diadopsi oleh kebanyakan manusia sehingga tidak mau punya anak. “Bisa-bisa jenis manusia ini akan punah,” berharap kaum muslimah dapat diselamatkan dari ide yang rusak dan merusak ini. “Yakni, dengan menguatkan akidah dan keyakinan mereka kepada Allah Swt.. Allah sudah menetapkan bahwa perempuan punya peran mulia yakni menjadi ibu dan pendidik generasi. Maka memilih childfree itu menyalahi fitrah dan keputusan yang salah. Hal ini menjauhkan mereka dari peran mulia yg ditetapkan Allah untuk mereka.” mereka harus dipahamkan tentang syariat Islam kafah dan gambaran peradaban Islam yang akan menyiapkan dan memuliakan peran utamanya sesuai Islam.

Wallahu’alam bishowab []

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button