EkonomiEnterpreneurship

Generasi Millenial, Berkarya di Era Digital

Disclaimer : Tulisan ini ditujukan bagi para calon/pengusaha muslim. Yang lain, menepi dulu ya!!

Penulis : Abdullah Efendy, S.Pd., CLMQ

Idemuslim.com, ENTREPRENEURSHIP — William Tanuwijaya dari Tokopedia, Ahmad Zacky dari Bukalapak, Nadiem Makarim dari Go-Jek dan sejumlah CEO yg sukses memberikan kontribusi melalui apa yang kita sebut sebagai startup!

Bahkan, di elu-elukan agar generasi Millenial lainnya mengikuti mereka-mereka ini. Berdaya bagi masyarakat, berdaya bagi orang banyak! Menggunakan peluang kecanggihan teknologi informasi, sebagai ajang kompetisi! Yang katanya, agar berkontribusi bagi negeri!

Tentu, prestasi mereka luar biasa! Sepak terjangnya dalam bisnis digital patut diacungi jempol. Dan capaian yg mereka dapati saat ini patut di apresiasi. Dari startup ini, adapula yg jadi menteri! Sampai buat koalisi dengan pembisnis di lain negeri!!

Namun, jangan pernah lupa wahai sahabat. Semua itu akan dimintai pertanggungjawaban. Khususnya bagi kita yg muslim!

Sah kah menjadi pemuda yg kaya raya? Sah-sah saja. Sah kah menjadi pencetus ide-ide hebat nan kreatif? Tentu, sah – sah saja. Apalagi itu digunakan untuk membantu orang banyak! Memudahkan orang banyak!

Tapi, point penting yg harus digaris bawahi, bukan sekedar “Apa yg telah dicapai” saja, tapi bagaimana proses mencapainya? Sudahkah sesuai Islam? Sudahkah tidak melanggar kaidah bisnis yg diatur oleh Allah sedemikian rupa?

Sebagai muslim, tentu bagaimana cara memperoleh sesuatu lebih penting bagi kita, ketimbang seberapa banyak sesuatu itu kita miliki. Cara mendapatkan upah, tentu lebih penting bagi kita ketimbang seberapa besar upah yg didapatkan

Saat bertebaran dimana-mana peluang membuka IPO (Initial Public Offering) sebagai pendanaan startup, berapa juta mata yg melirik peluang ini? Waw sangat besar! Tapi tunggu dulu, sudahkah kita mengkaji kehalalan akadnya? Sudahkah kita melihat siapa para angle investor yg siap mendanainya? Apa urgensi niatan mereka menguasai dan memberikan saham kepada kita? Ini yg banyak dilupakan

Saat masa-masa IT berubah ke masa DT, suatu pertanyaan besar hadir di kepala saya, untuk apa mereka memiliki data kita? Bahkan saya pernah menyimak seorang CEO yg sangat pede mengatakan bahwa salah satu benefit yg didapatkan investor ini adalah database penggunanya. Sekiranya bisnis itu stag bahkan pailit, maka bersiaplah mereka para Angle Investor ini akan mengakuisisi bisnis anda! Termasuk mengambil alih berbagai kebijakan didalamnya!

Waw, amankah data kita? Saya sempat terkejut saat mengetahui bahwa WhatsApp dibeli oleh Facebook. Disaat masih hangat-hangatnya berita kebocoran data pengguna di social media terbesar di dunia itu!

Sebagai pemuda muslim, kita wajib berfikir sebelum bertindak. Wajib menyelaraskan setiap langkah kita dengan perintah Allah SWT. Sebagaimana nasihat Lukman kepada anaknya :

يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ

Wahai anakku! Laksanakanlah salat dan suruhlah (manusia berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.(TQS. Lukman : 17)

Bukan berarti kami melarang berinovasi, sebab kamipun berinovasi melalui berbagai bisnis yang kami kelola. Namun yg harus diingat, setiap apa yg kita lakukan haruslah menyerukan kebaikan dan mencegah kemungkaran. Terlebih lagi, dalam berwirausaha, kita harus jelas dalam akadnya! Dalam produk/jasanya! Bahkan dalam pengelolaanya sesuai standarisasi Islam

Allah tak melarang kita membuat startup, tapi tentu ada batasan-batasan syariat yg harus dilihat dengan hikmat. Allah tak larang kita memiliki bisnis besar, tapi jangan lupakan aturan dari Dia yg Maha Besar!

Inilah yg harus dimiliki oleh generasi Millenial saat ini. Mereka silahkan berkontribusi, tapi ingat “Jangan pernah langgar dan abaikan aturan Ilahi!”

Kalau hanya takut dengan Allah, buktikan dengan tindakan, bukan hanya ucapan! Ingatlah, jangan takjub pada mereka yg memiliki harta banyak tapi dari jalan haram. Takjub lah, pada mereka yg berani merintis dengan memerhatikan aturan Allah, meski harus berjibaku dengan rintangan kapitalisme!!

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button