عَمَّارِ بْنِ أَبِي عَمَّارٍ قَالَ : قَرَأَ ابْنُ عَبَّاسٍ : { الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا } وَعِنْدَهُ يَهُودِيٌّ فَقَالَ : لَوْ أُنْزِلَتْ هَذِهِ عَلَيْنَا لَاتَّخَذْنَا يَوْمَهَا عِيدًا. قَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ : فَإِنَّهَا نَزَلَتْ فِي يَوْمِ عِيدَيْنِ ؛ فِي يَوْمِ جُمُعَةٍ وَيَوْمِ عَرَفَةَ.
Ammar berkata; Ibnu Abbas pernah membaca: “Pada hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Kuridhai Islam itu jadi agama bagimu”, di sampingnya ada orang Yahudi yang berkata, “Seandainya ayat ini turun kepada kami, pasti kami jadikan hari (turunnya) itu sebagai hari raya.” Ibnu Abbas menjawab, “Sungguh ayat ini turun pada hari raya yaitu hari Jumat pada hari ‘Arafah.”
🔸Takhrij🔸
Dikeluarkan at-Tirmidziy dalam Sunannya (5/136) – Abwab Tafsir al-Qur’an, Bab Min Suurat al-Ma’idah – no. 3044; dari ‘Abd bin Humaid, dari Yazid bin Harun, dari Hammad bin Salamah dari Ammar bin Abu ‘Ammar, dari Abdullah bin Abbas.
🔸Kedudukan🔸
1️⃣ Abu Muhammad, thabaqat 11, dinilai ثقة حافظ oleh Ibn Hajar (at-Taqrib, 634), dan حافظ oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 1/676).
2️⃣ Yazid, thabaqat 9, dinilai ثقة متقن oleh Ibn Hajar (at-Taqrib, 1084), dan أحد الأعلام oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 2/391).
3️⃣ Hammad, thabaqat 8, dinilai ثقة عابد oleh Ibn Hajar (at-Taqrib, 268), dan أحد الأعلام oleh adz-Dzahabiy (al-Kasyif, 1/349).
4️⃣ Ammar, thabaqat 3, dinilai صدوق ربما أخطأ oleh Ibn Hajar (at-Taqrib, 709), dan كان يخطيء oleh Ibn Hibban (ats-Tsiqot, 5/268).
5️⃣ Ibnu Abbas, salah seorang sahabat Nabi ﷺ, termasuk ahli fikih di kalangan para sahabat (at-Taqrib, 309).
Isnad hadits ini hasan, Ammar shaduq, akan tetapi ربما أخطأ (terkadang keliru), dan Abu Isa menilai hadits ini hasan gharib. Adapun Dhiya’ ad-Din al-Maqdisiy menilai periwayatan Hammad, dari Ammar bin Abi Ammar, dari Ibn Abbas إسناده صحيح “isnadnya shahih” (al-Ahadits al-Mukhtarah, 5/37).
Baca Juga :
- 13 Tahun Pembunuhan Brutal Etnis Uyghur, Apa Kabar Kita?
- Kehidupan Khusus dan Izin Masuk Rumah
- Kewajiban Pemisahan Pria Dan Wanita Dalam Kehidupan Islam
- Pelecehan Agama Semakin Marak: Sekarang Holywings, Besok Siapa lagi?
🔸Kandungan🔸
1️⃣ Ungkapan
قرأ ابن عباس (سورة المائدة أيتها ٦) وعنده يهودي
dan dialog Ibn Abbas sesudahnya, menunjukkan salah satu syiar Islam yang beliau lakukan dan didengar oleh nonmuslim. Ibn Abbas menjadi pewaris Nabi ﷺ
مَّا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ [المائدة : 99]
“Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan”
Perangkat qashr di ayat ini ( ما …. إلا ) termasuk qashr idhafiy, sehingga makna
ﻟﻴﺲ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺳﻮﻝ ﺇﻻ ﺃﺩاء اﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻭﺗﺒﻠﻴﻎ اﻟﺸﺮﻳﻌﺔ
“kewajiban Rasul ﷺ tiada lain hanyalah pelaksanaan risalah dan penyampaian syariah”, tidak menafikan tugas Rasul ﷺ yang lain.
Kata البلاغ bermakna بيان “penjelasan”, dan bisa berupa :
(a) pernyataan (المقالة)
(b) perilaku tertentu (قرائن الأحوال), seperti tayammum Rasul ﷺ, pemotongan tangan pencuri, dll
(c) perbuatan yang terus-menerus (قرينة مداومة), terkait dengan القُربَة “ibadah” ataupun tidak. Ada yang disertai kesulitan (المشقة) ataupun tidak. Seperti tatsqif kutlah dakwah Nabi ﷺ dan berinteraksi dengan masyarakat sehingga terjadi pergolakan pemikiran, dll
(d) perbuatan yang tidak kontinu (قرينة غير مداومة), terkait dengan القُربَة “ibadah” ataupun tidak. Ada yang disertai kesulitan (المشقة) ataupun tidak.
Para sahabat meneladani Beliau ﷺ dalam pengamalan risalah Islam dan penyampaian syariah, berdasarkan ketentuan al-Qur’an al-Karim dan al-Hadits asy-Syarif, sehingga mereka digelari pewaris Nabi ﷺ.
2️⃣ Kata اليوم disertai ال ahdi Hudhuriy (عهد حضوري), perkara yang hadir. Sehingga bermakna pada hari ketika ayatnya diturunkan (hari Arofah). Jadi, ayat yang mulia
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ
menunjukkan bahwa sejak turunnya ayat ini (pada hari arofah), maka Islam telah sempurna. Sempurna akidah dan syariahnya, sempurna pula pondasi mabda’ dan sistem yang terpancar darinya.
Sempurnalah konsep dan metoda dalam menjalani kehidupan berdasarkan Islam, baik dalam urusan ibadah (العبادة), pernikahan (المناكحة), muamalat (المعاملة), peradilan (العقوبات)، dan politik (السياسة), tiada kurang dan tiada pula kesalahan di dalamnya.
Setelah sempurna, maka kesempurnaan ini tidak dibatasi ruang dan waktu. Islam berlaku untuk seluruh penjuru dunia di sepanjang perjalanan waktu.
3️⃣ Dan ayat وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا bermakna
اخترته لكم من بين الأديان وآذنتكم بأنه هو الدين المرضي وحده
Allah تعالى memilihkan untuk manusia diantara semua jalan hidup dan menyampaikan bahwa satu-satunya yang Allah تعالى ridhai ialah Islam.
Ini secara jelas menunjukkan bahwa keyakinan, aturan dan jalan hidup, sistem dan perundang-undangan selain Islam, semuanya tertolak dan tidak Allah تعالى ridhai.
Oleh karena itu, satu-satunya yang layak diterapkan ialah Islam, risalah yang Allah تعالى ridhai untuk manusia.
4️⃣ Ungkapan nonmuslim
لَوْ أُنْزِلَتْ هَذِهِ عَلَيْنَا لَاتَّخَذْنَا يَوْمَهَا عِيدًا
menunjukkan pandangan nonmuslim bahwa ayat tersebut berisi kemuliaan dan kemenangan, dan hari turunnya layak untuk dijadikan hari yang mulia dan perayaan.
kata عيد bermakna
يوم سرور يُحتفل فيه بذكرى حادثةٍ عزيزة
“hari kegembiraan dan kebahagiaan, merayakan sesuatu berdasarkan peristiwa yang mulia yang terjadi padanya”.
5️⃣ Ungkapan Ibn Abbas
فَإِنَّهَا نَزَلَتْ فِي يَوْمِ عِيدَيْنِ ؛ فِي يَوْمِ جُمُعَةٍ وَيَوْمِ عَرَفَةَ
menunjukkan bahwa beliau mengingat dengan jelas waktu turunnya ayat tersebut. Sekaligus mengisyaratkan bahwa beliau gembira dan bahagia dengan turunnya ayat tersebut.
Sudah selayaknya umat Islam mengetahui, mengingat dan memahami berbagai perkara penting dalam Islam, bahagia dengan kesempurnaan Islam, dan bersunggung-sungguh mewujudkan apa yang melatarbelakangi kegembiraan dan kebahagian tersebut dalam kehidupan.
Hari Arafah mengingatkan kita pada persatuan dan kesempurnaan Islam. Nas’aluLlaaha an-nushrah, wabiLlaahi at-taufiq wa al-hidayah.