Jadikan Ramadhan Momen Menjadi Pengajar dan Pembelajar

Oleh: Tya Ummu Zydane
Idemuslim.com, PENDIDIKAN ISLAM — Ramadhan sebagai momen mendidik anak dan diri sendiri. “Maka marilah menjadikan Ramadhan kali ini, bulan suci untuk pendidikan, mendidik anak-anak kita, keluarga kita, masyarakat kita, dan terutama mendidik diri kita sendiri agar senantiasa berimbas apa yang sudah kita lakukan selama Ramadhan terus berlanjut di bulan-bulan berikutnya”.
Ramadhan adalah bulan yang luar biasa, bulan penuh ampunan dan keberkahan, disamping itu Ramadhan juga bulan pendidikan.
Mengapa demikian? saat kali pertama kita mendidik anak-anak belajar menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, penting bagi orang tua untuk menjadikan pengalaman pertama tersebut sebagai pengalaman yang penuh makna dan membahagiakan bagi mereka. Salah satunya mungkin dengan memberikan hadiah ketika mereka berhasil puasa satu hari penuh, belajar menahan haus dan lapar, saat itulah buat mereka merasa mendapatkan hal yang luar biasa. Dan hal itu wajar dilakukan orang tua, tentunya juga menjadi kebahagiaan yang luar biasa bagi orang tua dan itu momen yang tepat untuk mendidik mereka.
“Jika kita memiliki anak atau keponakan, Ramadhan bulan pembelajaran bagi mereka, bagi putra putri kita yang sebelumnya belum pernah berpuasa, yang Ramadhan merupakan awal bagi mereka melakukan puasa akan menjadi sesuatu yang luar biasa, bagaimana mereka menahan lapar, menahan haus hingga berbuka, tentu sangat berkesan bagi mereka, bagaimana kita mendidik anak-anak sholat taraweh bersama teman-teman nya, bagaimana sahur saat kondisi sedang mengantuk. Itulah pentingnya kita menjadikan pengalaman tersebut menjadi pengalaman yang bermakna dan membahagiakan mereka. Masyaaallah, tentunya menjadi kebahagiaan yang sangat luar biasa pula bagi orang tua.
Mengajarkan berpuasa pada anak, akan menumbuhkan rasa empati terhadap sesama.
“Bagaimana kita memahamkan pada anak-anak rasanya orang yang lapar, yang sebelumnya belum pernah mereka rasakan? Setelah mereka rasakan lapar yang juga menimpa mereka tentunya hal ini akan menimbulkan empati bagi anak-anak. Tidak hanya bagi anak-anak, Ramadhan juga menjadi bulan pembelajaran bagi kita sendiri. Mendidik diri untuk menahan hawa nafsu, untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dan perbuatan yang sia-sia, serta mendidik diri untuk terus meningkatkan ibadah.
Baca Juga :
- Mereka yang Terlupa di Suka Cita Ramadhan
- Santai Aja kali, Tahun Depan Pasti Ketemu Ramadhan Lagi!!
- The Power of Ramadhan, Bulan Istimewa!
- Ramadhan Saudaraku di Palestina
“Lantas bagaimana dengan orang dewasa? Tentu saja bulan Ramadhan adalah bulan pembelajaran atau bulan pendidikan bagi kita. Kita belajar menahan diri, menahan hawa nafsu, belajar untuk melakukan amalan-amalan tidak hanya fardhu, kita tingkatkan dengan yang sunnah juga. Mungkin memang terasa berat, disamping aktifitas harian yang kita lakukan, bekerja, mengurus anak keluarga, kita masih harus beribadah membaca Al-Quran. MasyaAllah, luar biasa.
Pembelajaran yang didapat di bulan Ramadhan membawa manfaat yang luar biasa, yang jika dilaksanakan akan membawa perubahan menjadi lebih baik.
“Lantas kalau pembelajaran, apakah bermanfaat bagi kita?
MasyaAllah pendidikan itu luar biasa manfaatnya. Seseorang yang tidak tau adanya amalan sholih sebelumnya, setelah dia mengetahui, kemudian mendidik diri untuk melakukan amal shalih tersebut, terjadi suatu perubahan pada dirinya. Atau seorang yang tengah bermaksiat, kemudian dia tau yang dilakukan suatu kemaksiatan, setelah dia belajar, mendidik dirinya baik pada guru atau ustadz, kyai dan orang lain lantas dia meninggalkan perbuatan itu, maka ini sebuah makna yang penting baginya.
Itulah kenapa orang yang berilmu termasuk salah satu yang diangkat derajatnya oleh Allah Subhanahu Wata’ala, karena dengan ilmunya dia akan bergerak melakukan perubahan menjadi lebih baik.
“Untuk itu sangatlah tepat dan wajar apabila Allah Ta’ala mengangkat derajat, baik itu orang yang bertaqwa dan orang yang berilmu beberapa derajat. Dikarenakan apabila orang berilmu, dia tau ilmunya dan melaksanakan ilmu tersebut.
Sebagaimana juga Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:”
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
”Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim”. (HR. Ibnu Majah)
Penting mendidik diri dari segala amarah, hawa nafsu, serta apa pun itu untuk menjadi manusia yang lebih baik, terlebih di bulan suci Ramadhan ini. Dengan harapan setelah nya kita akan terus terbiasa melakukan amal shalih, terbiasa meninggalkan maksiat seperti pada saat Ramadhan.
“Karena itulah pentingnya kita mendidik diri kita, mendidik menahan segala amarah, hawa nafsu, untuk menjadi manusia yang lebih baik. Dan tentu saja mendidik di bulan Ramadhan ini harapannya adalah setelah belajar menempa diri, mendidik diri satu bulan penuh, maka berimbas pada bulan-bulan selanjutnya. Kita juga melakukan amal shalih sebagaimana kita lakukan di bulan Ramadhan. Berharap di bulan-bulan berikutnya kita meninggalkan kemaksiatan sebagaimana kita tinggalkan pada saat bulan suci Ramadhan.
Orang yang berilmu sungguh sangat berbahagia dibanding orang yang tidak berilmu.
“Sungguh sangat berbahagia apabila orang yang mengetahui ketimbang yang tidak mengetahui. Semoga kita bisa melakukan amal shalih Ramadhan, melaksanakan semua ibadah di bulan Ramadhan dengan lancar dan mendapatkan keberkahan dari Allah subhanahu wata’ala, mendapatkan ampunan dari Nya. Semoga kita semua diselamatkan Allah fiddunn yaa wal akhirat []