DakwahMuhasabah

Jika Allah Mencintai seorang Hamba

Oleh: Rahmah Kairani. S.Pd

Idemuslim.com, DAKWAH, MUHASABAH Hal menarik yang penting diketahui seorang hamba adalah tanda-tanda cinta Robbnya yang tampak pada saat ia hidup di dunia. Siapakah yang tidak ingin dicintai oleh Tuhannya? Setiap hamba pasti bercita ingin hidup, mati, dan dibangkitkan kembali dengan cinta dan kasih sayang Robbnya. Lantas dapatkah kita mengindera tanda-tanda hadirnya cinta sang Ilahi pada diri hamba-hambaNya? Tanda-tanda berikut ini mungkin pernah anda rasakan, atau pernah anda lihat pada orang-orang di sekitar. Betapa beruntungnya bila kita juga memiliki tanda-tanda ini.

Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan sulitkan dia untuk bermaksiat. Sudah lumrah diketahui bahwa yang haq dan yang bathil laksana minyak dan air yang mustahil bisa melebur menjadi satu. Demikian pula kebaikan dan kemaksiatan, tidak akan berlangsung secara bersamaan dalam satu waktu pada aktifitas seorang hamba. Kebaikan akan mendekatkan pelakunya kepada Allah, sementara kemaksiatan hanya menjauhkannya dari kebaikan dan mendatangkan kegelisahan. Cinta Allah tidak mungkin membiarkan hambanya terjerumus ke dalam dosa. Cinta Allah menyulitkannya dari maksiat sehingga sang hamba selalu mengisinya dengan penghambaan yang tulus kepadaNya.

Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah tidak akan menyembunyikan namanya. Allah adalah Tuhan yang Maha cinta, pengasih dan penyayang. Sifar Ar-Rahman ditujukan kepada seluruh makhluknya, sedangkan sifat Ar-Rahiim hanya khusus diperuntukkan bagi hamba-hambaNya yang beriman. Allah akan mengumumkan kecintaannya tersebut kepada Jibril ‘alaihissalam sang penghulu malaikat sepenuh jagad raya. Jilbril ‘alaihissalam kemudian meneruskan ke seluruh malaikat lainnya. Niscaya, nama hamba yang Allah cintai tersebut sontak menjadi perbincangan seluruh malaikat, karena seluruh malaikatpun ikut mencintaik hamba yang dicintai Allah ta’ala. Lantas bagaimana rasanya dicintai malaikat? Malaikat akan senantiasa mendo’akan dan memotivasi hamba tersebut untuk melewati ujian-ujiannya hingga sampai ke gerbang ridho Tuhannya yang kekal abadi. Pernahkah anda merasakan ada bisikan yang mengajak untuk berbuat kebaikan? Bisa jadi Anda sedang dimotivasi oleh malaikat karena Allah sedang mencintai Anda.

Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah akan memberi “pemanis” padanya. Maksudnya bukan pemanis dalam bentuk kecantikan atau ketampanan, bukan. Tetapi pemanis yang dimaksud adalah penutup kehidupan yang husnul khotimah. Orang tersebut akan diberikan kesibukan dalam ketaatan hingga menjelang ajalnya. Sehingga hamba tersebut tetap dalam keadaan taat dan ibadahnya saat ruh dicabut oleh malakul maut. Pasti kita sering mendapatkan peristiwa kematian yang indah diantara hamba-hamba Allah. Misalnya wafat dalam keadaan sedang sholat, membaca Al-Qur’an, saat mengumandangkan adzan, saat berkhutbah dan lain sebagainya.

Baca Juga :

Ada sebuah kisah kematian seorang sahabat bernama Abdullah bin Abbas yang sangat membuat iri hati orang-orang yang merindukan cinta Robbnya. Tentu ini iri yang diperbolehkan sebab mendambakan posisi yang sama sebagaimana yang diperoleh sahabat Abdullah bin Abbas karena kesholihan pribadinya. Tatkala kerenda telah diangkat menuju liang lahat, tiba-tiba ada seekor burung terbang dan masuk ke kerandangnya lalu menghilang. Sesaat kemudian terdengar suara yang melantunkan perkataan mulia dengan jelas. “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhoiNya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu, dan masuklah ke dalam surgaKu.” Bukankah itu penutup yang sangat manis? Masyaa Allah!

Maha baiknya Allah kepada kita. Allah memberikan gambaran hamba yang ideal agar kita menginginkan dan berlomba-lomba untuk menempati posisi tersebut. Allah juga telah memberikan cara-cara untuk menempuhnya dalam kehidupan di dunia. Dalam kacamata keimanan dunia adalah tempat berpotensi menghasilkan pahala dan dosa. Maka hanya ada dua pilihan bagi seorang hamba dalam menyikapnya. Ada yang memiliki terpenjara sebenatar di dunia, tetapi akan bebas selama-lamanya setalah kematian. Ada pula yang memilih bebas sebentar di dunia, tetapi akan terpenjara selama-lamanya setelah kematian. Oleh karenanya kita tidak boleh lengah dari setiap amal yang dicatat raqib dan ‘atid. Hal itu menjadikannya bersungguh-sungguh dalam mempelajari agama (tholabul ‘ilmi), mengamalkan syari’at dengan sebaik-baiknya, serta mendakwahkannya kepada orang lain.

Semoga kita termasuk ke dalam hamba-hamba yang dicintai Allah ta’ala

 

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button