Millennial TalkMuslim YouthMuslimah Talk

Kebaikan dari Taubatnya Seorang Manusia!!

Oleh : Aisyah Rahmah

Idemuslim.com, MUSLIM YOUTH — Manusia adalah mahluk yang Allah Ta’ala ciptakan dengan wujud yang paling sempurna yang Allah berikan tugas untuk menjadi Khalifah fil Ard manusia Allah berikan perangkat istimewa berupa “akal” yang menjadikannya istimewa di banding mahluk yang lainnya, yang dengan akal ini manusia mampu membedakan yang Hak dan yang Bathil. Allah berikan jiwa taqwa kepada manusia dan bersamanya juga Allah berikan Hawa nafsu sebagai pengiringnya sehingga dengan perangkat ini Allah menjanjikan dalam Al-Qur’an manusia ini bisa jadi mulia dan bahkan lebih mulia dari para malaikat yang senantiasa bertasbih kepada Allah jika manusia tersebut mampu melawan hawa nafsunya dan memenangkan jiwa taqwanya namun manusia ini juga bisa menjadi mahluk Allah yang hina bahkan lebih hina hewan ternak jika manusia tersebut senantiasa memperturutkan hawa nafsunya dan terjerembab kedalam kubangan dosa dan kemaksiatan.

Di dalam bukunya yang berjudul At-Tafkir karangan Syeikh Taqiyuddin an-Nabhani menyampaikan bahwa manusia adalah mahluk yang paling utama bahkan manusia lebih utama dibanding malaikat dan keutamaan manusia ini terletak pada akalnya. Beliau berkata bahwa akal inilah yang telah mengangkat kedudukan manusia dan sekaligus menjadikannya mahluk yang paling utama. Manusia dengan potensi akal yang telah Allah berikan untuknya bisa jadi makhluk paling mulia dengan catatan akal tersebut ditundukkan dengan keimanan atau akal tersebut diarahkan kepada pencarian akan kebenaran adanya Allah sang Pencipta lantas mengimaninya dan konsekuensi dari keimanan tersebut adalah dengan patuh dan tunduk kepada syariat/ketentuan dan aturan yang telah Allah berikan.

Baca Juga : Ini 5 Tips Belajar Islam Yang Cocok Untuk Kaum Millenial dan Gen Z!

Dengan potensi akal manusia bisa jadi mulia karenanya namun manusia juga punya potensi hawa nafsu yang Allah sertakan dengan kelahirannya yang hawanafsu ini jika tidak ditundukkan dengan keimanan akan senantiasa menjerumuskan manusia pada kesalahan-kesalahan yaitu berupa kemaksiatan kepada Allah baik berupa fahsa atau berupa mungkar yang akan menyebabkan manusia rentan terkena dosa karena sebab kesalahannya dalam suatu hadis Rasulullah pernah bersabda :

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ

“Setiap anak Adam adalah bersalah dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat (HR. At-Tirmidzi  : 2499)

Manusia yang mampu menaklukkan hawa nafsunya sehingga bukan nafsu tersebut yang mengendalikan dirinya tetapi dirinyalah yang mengendalikan nafsu tersebut dengan akal yang ia punya sehingga nafsu tersebut akan menjadi nafsul mutomainnah yang mana nafsu dengan jenis inilah yang kelak akan Allah panggil untuk masuk kedalam Jannah-Nya. Namun jika seandainya ada seorang hamba yang terjerumus dengan hawanafsunya lantas melakukan hal-hal yang melampaui batas-batas syariat/ketentuan Allah maka hamba tersebut dinyatakan telah berdosa lantas jika hamba yang berdosa ini menyesali apa yang telah dirinya perbuat maka penyesalan ini dan rasa ingin kembali dalam jalan yang lurus yakni jalan kebenaran yang sesuai dengan yang Allah perintahkan maka Allah dengan kemaha murahannya memberikan jalan untuk hambanya dengan satu kata “Taubat”.

Kembali kepada Allah dengan sebenar-benarnya kembali disebut juga sebagai taubatan nasuha, namun jika seseorang tersebut melakukan dosa lantas bertaubat dan kembali lagi dalam kemaksiatan maka sering sekali orang-orang menyebutkan orang tersebut tobat sambal karena sudah tau sambal rasanya pedas dan bikin sakit perut tapi tetap dimakan karena rasanya enak, hal tersebut lantas di jadikan analogi tobat semacam ini. Lantas ada orang yang bertaubat lalu dalam jangka waktu yang lama ia kembali dalam ketaatan dan seiring berjalannya waktu karena godaan yang kuat lantas ia kembali bermaksiat maka istilah untuk orang tersebut penulis berikan dengan TOMAT(Tobat Maksiat).

Seorang hamba dikatakan bertaubat dengan terhimpunya 3 perkara dalam dirinya yakni:

  1. Merasa menyesal

Yaitu menyesali kemaksiatan yang telah dirinya lakukan dan penyesalan tersbut muncul dari hati dan juga dia ucapkan secara lisan, biasanya hal ini akibat dorongan keimanan yang secara alami akan menyebabkan kegelisahan atau ketidak nyamanan dalam hati karena melakukan hal yang tidak sesuai fitrah penghambaan yang ia punya.

  1. Meninggalkan kemaksiatan yang ia lakukan

Orang yang bertaubat adalah orang yang berjanji untuk tidak melakukan lagi kemaksiatan yang menyebabkan dirinya masuk kedalam jurang dosa, ia tidak ingin kembali ke jalan buruk yang menyebabkan hatinya gelisah.

  1. Berusaha menutupi dosa dengan kebaikan

Orang yang bertaubat merasakan banyaknya dosa yang telah terlahir dari kemaksiatan yang ia lakukan lantas dengan kesadaran tersebut ia ingin menggantikan dosa-dosa tersebut dengan melakukan aktivitas yang mendatangkan pahala di sisi Allah.

Baca Juga : Praktek Perdukunan Kian Marak, Dihentikan Dengan Aturan Islam

Ada seorang ulama kontemporer menyatakan bahwa hikmah dari dilakukannya dosa oleh seorang hamba adalah karena Allah menghendaki orang tersebut untuk bertaubat karena ternyata orang yang Allah cintai bukan hanya orang-orang yang taat tapi Allah ternyata juga sangat mencintai orang-orang yang bertaubat. Dan salah satu kelompok manusia yang akan masuk kedalam jannah-Nya Allah kelak adalah at-tawwabun yakni para pendosa yang bertaubat. Dan jika saat ini mungkin ada diantara kita yang merasa dirinya masih berada dalam tarap TOMAT maka yang dapat dinasihatkan oleh penulis adalah teruslah berjuang dan jangan mau untuk menuruti jalan-jalan syaitan karena sesungguhnya Allah Tuhan kita adalah maha pengsih dan maha penyayang dan Allah menyampaikan bahwa Allah tidak akan pernah berputus asa dalam memaafkan seorang hamba sampai hamba tersebut yang berputus asa dalam bertaubat kepada Allah, Wallahu ‘alam []

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button