Dakwah

Kenakalan Remaja Berujung Pada Maut

Oleh : Tri Purnama Sari

Idemuslim.com, OPINI —  Kerap sekali kenalan remaja kian maraknya terjadi di sistem hari ini, seperti pada Hari Perayaan Hari Ulang Tahun Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2022. Dimana seharusnya Hari Ulang Tahun Guru menjadi momen yang bahagia yang dipenuhi dengan suka cita, namun sebaliknya menjadi momen duka cita diakibatkan adanya tawuran antar pelajar Sekolah Menegah atas (SMA).

Dilansir dari NewsSumut.id, Bahwa seorang siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Medan, Sumatera Utara (Sumut) tewas dibacok usai terlibat tawuran di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Umum (SPBU), Jum’at (25/11/2022). Salah seorang pekerja SPBU, “Erwin mengatakan, bahwa kejadian itu berawal saat korban dan rekannya dikejar sekelompok siswa lainnya yang diduga membawa senjata tajam, Jum’at 14.30 WIB. Korban terkepung, sementara temannya bisa melarkan diri. Lalu siswa yang ramai itu membacok korban”, tutur Erwin kepada wartawan dilokasi kejadian.

Generasi Penerus

Maraknya kasus-kasus pada kenakalan remaja, baik itu berupa kekerasan fisik/tawuran, penggunaan Narkotika, pembunuhan, pencurian, seks bebas hingga sampai melahirkan. Hal inilah yang mendominasi dikalangan remaja/pelajar saat ini.

Tentunya kita semua setuju dengan kondisi remaja/pelajar saat ini turut memprihatikan. Dimana potret remaja/pelajar hari ini sangat berbeda jauh dari apa yang kita harapkan untuk mampu menjadi pemimpin sekaligus memperbaiki tatanan kehidupan yang bisa membawa kebaikan dan manfaat untuk orang banyak.

Baca Juga : Suami Harusnya Melindungi, Bukan Mencelakai!

Justru remaja/pelajar sekarang ini menjadi rusak bahkan menjadi jauh lebih rusak yang seharusnya remaja/pelajar saat ini mampu menjadi generasi pemimpin masa depan Bangsa dan Negara yang akan meneruskan perjuangan para Pahlawan yang telah gugur lebih dahulu di medan perang sekaligus mewujudkan cita-cita atau visi-misi Bangsa. Namun tidak untuk generasi saat ini, generasi saat ini hanyalah hidup berdasarkan manfaat saja. Selama pola pikirnya menjadikan manfaat sebagai tolak ukur, maka merekapun bersikap sebebas-bebasnya. Inilah yang diciptakan dari sistem sekuler kapitalistik.

Krisis Akhlaq Kian Akut

Krisis Akhlaq yang melanda remaja/pelajar tercermin dari segi banyaknya perilaku amoral, seperti yang dipaparkan diatas. Disisi lain pelajaran Agama juga dijauhkan dari para pelajar hingga akhirnya terbentuk pemisahan agama dari kehidupan khususnya pada remaja/pelajar. Orangtua, pihak sekolah bahkan masyarakat justru ditakut-takuti dengan isu “Islam Radikal” dikalangan pelajar. Padahal sejatinya Islam mengajarkan kita untuk berakhlaq mulia, berprilaku baik kepada oarangtua, teman, dan orang-orang sekitar.

Namun karena krisis akhlaq yang melanda, hingga akhirnya membuat pendidikan hanya mampu mencetak remaja/pelajar untuk bisa berprestasi akademik dan berorientasi pada lapangan kerja saja, bukan demi membentuk kepribadian Islam. Minimnya penanaman aqidah dan akhaq hingga hasilnya remaja/pelajar hari ini hanya menjadi generasi pembebek ideologi dan model-model yang sengaja dipromosikan di media-media.

Islam Berhasil Mencetak Generasi Berakhlaq Mulia

Keadaan ini jelas berbeda dengan keadaan Islam yang masih menjadi way of life Islam pada saat itu. Aturan pendidikan Islam dalam kehidupan Islam mampu membentuk kepribadian Islam. Adab, ilmu ditegakkan seiringan sehingga mampu mewujudkan manusia menjadi sebaik-baiknya manusia yang memiliki akhlaq dan menebar manfaat untuk orang banyak.

Dalam mewujudkan kepribadian Islam, maka sejak dini Islam harus sudah diajarkan bahkan dipraktikan dalam kehidupan remaja/pelajar serta adanya dukungan dari penerapan syariat Islam ditengah-tengah kehidupan untuk menyelaraskan perbuatan dan sikap sesuai dengan aturan Islam.

Baca Juga : Korupsi Dalam Instansi Pendidikan, Islam Solusi Hakiki

Hanya dengan sistem Islam-lah yang mampu merubah tatanan kehidupan untuk mencetak generasi-genarasi yang berakhlaq mulia, bermental kuat, berintegritas hingga mampu mewujudkan cita-cita maupun visi-misi kehidupan yang jauh lebih baik. Seperti yang dilakukan oleh Abu Bakar r.a, Umar Bin Khattab r.a, Ali Bin Abi Thalib, dan Utsma Bin Affan. Mereka lahir dari pola asuh ideologi Islam dan melalui tahapan demi tahapan. Begitulah Islam yang berhasil mencetak genarasi-genarasi pemimpin yang dapat mengubah dunia.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button