Millennial TalkMuslim Youth

K-Popers? Tobat

Oleh : Annida Nafisah

Idemuslim.com, MUSLIM YOUTH — Buta tentang K-Popers menjadi hal yang aneh dikalangan para pemuda khususnya remaja. Kelabakan ketika sumpitlah yang diletakkan bersama hidangan mie. Bertanya pada pelayan yang senyumnya tertahan, “mbak, sendok dan garpunya mana ya?”. Hanya ber-oh ria karena tak tahu menahu tentang apa yang sedang dibicarakan seputar K-Pop,”BTS sekarang mendunia, bro! Beruntung banget TXT jadi adik kandung BTS. ENHYPEN juga mau debut akhir bulan November tahun 2020 nanti! Ya, meskipun bukan adik kandung, adik tiri pun tak masalah jika kakak tirinya adalah boy band dengan peringkat tertinggi di jajaran tangga lagu AS.” Juga seputar K-Drama,”masih ingat Kim Bum yang paling imut di drama Boys Before Flower tahun 2009? Drama baru tahun 2020 ini, Tale of The Nine Tailed, jadi kabar baik kembalinya kim bum ke dunia hiburan setelah vakum lima tahun, bro! Nonton bareng yuk!”.

Perhatian dunia pada korean wave, sempat menjadi sebatas program yang dibuat oleh para presiden Korsel terdahulu. Adalah Korea Selatan, negara maju dalam segi ekonomi dan hiburan. Terbukti! K-Pop dan K-Drama perlahan menaiki kancah internasional. Menjadi candu penotonnya. Drama Winter Sonata termasuk pelopor hallyu pada tahun 2002, sukses besar dan mendapat berbagai penghargaan di Korea Selatan. Dae Jang Geum. Salah satu drama yang tembus bioskop AS, dan menjadi demam hallyu masa itu. Gangnam style oleh PSY dirilis tahun 2012, dan langsung memuncaki tangga lagu Billboard dan Gaon Chart. Korsel berhasil menargetkan konsep yang besar dan istiqomah didalamnya.

Baca Juga : Siapakah Pemuda Idaman Syurga Sesungguhnya?

Sebuah film merangkum segala hal tentang budaya, pemikiran bahkan perasaan sutradara. Begitu pun dengan lagu. Budaya disekitar mempengaruhi pemikiran. Salah satunya LGBT yang banyak terjadi. Sutradara mengangkat tema LGBT sebagai alur sebuah film. Penulis lagu menjadikannya bait lirik yang indah untuk dinyanyikan. Jika ada yang berkata “halah, gak mungkinlah terpengaruh, aku kan tau ini hanya film, gak relate sama kehidupan. Tau mana yang halu dan yang nyata”. Lalu bagaimana dengan cerita sebelah, istri menyodorkan sebuah drama pada suaminya, “nih tonton sampai habis! belajar sedikit romantis kayak Song Jong Ki!”. Cepat atau lambat kita akan terpengaruh tontonan. Pengaruhnya bisa sampai merubah kepribadian. Beberapa sekedar membenarkan, berakhir pada mendukung atau menganggap biasa saja. Berbahaya jika hal tersebut menyangkut akidah.

Kita bisa dengan lantang mengaku Army, Blink, Stay, EXO-L. Mencintai idol masing-masing. Membela jika haters menyerang. Semua yang kita lakukan untuk para Idol, adalah karena kita mengenal mereka. Walaupun saat itu masih SMP bahkan masih SD, harus muak karena berkali-kali dijejali oleh temen sebangku. Nonton inilah. Nonton itulah. Menyebarkan kita menjadi kenal. Berakhir pada suka. Beberapa fanatik. Pertanyaannya adalah, apakah kita pernah melakukan hal yang sama untuk Allah, Rasul dan kaum muslim disekitar kita? Sebuah ironi adalah bahasan kita hanya seputar ahjussi rasa oppa, atau memang oppa beneran. Seputar drakor terbaru. Padahal kita adalah seorang muslim. Punya Allah untuk disebut-sebut, Punya Nabi, gambaran terbaik sosok panutan agar lancar urusannya ketika masuk gerbang surga nanti. Nabi telah mencontohkan bagaimana hidup didunia ini agar tak ketar ketir kelamaan karena diinterogasi Allah. Karena aib kita diungkap tak ada habisnya oleh kulit, mata dan telinga kita.

Baca Juga : Potensi Demografi Pemuda Mau Dibawa Kemana?

Untuk orang yang bilang ‘ngapain nonton drakor, wajah pemainnya aja palsu.’ Bukan begitu juga. Dari nonton drakor, tulisan garis bunder yg awalnya asing bagi kita, bisa dipelajari. Budaya korea yang tidak menyangkut akidah, boleh diikuti. Misal, makan pakai sumpit tak akan mengikis iman kita. Bilangnya, ‘ala-ala Korea dikit lah’. Padahal orang Jepang juga makan pake sumpit. gak papa lah ya. Tapi, manusia punya batas waktu. Meski menyogok dengan emas segunung, mati gak bisa ditunda. Maka dari itu, gunakan sisa umur ini dengan mencintai Allah dan Rasul. Gimana caranya? Allah gak bisa dilihat dan rasul sudah lama wafat. maka bertemu dengan orang yang mencintai Allah dan Rasul adalah jawabannya. Pelan-pelan mengenal Allah lewat Al-Qur’an, mata kita akan takjub melihat keindahan balaghah kata yang dipilih untuk disampaikan pada hambaNya, mencerminkan bahwa allah maha besar juga maha penyayang. Jadi, yuk gunakan waktu sebaik mungkin disisa umur kita. Mengenal dan berakhir mencinta.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button