Muslimah Talk

Layakkan Diri, Menjadi Bidadari di Tapal Batas!

Oleh : Siti Aisyah Az-Zahra, S.Kep., CTQN

Idemuslim.com, MUSLIMAH TALK —  Batam telah menampakkan pesonanya sebagai  kota Industri dengan berbagai Perusahaan-Perusahaan besar didalamnya. Karakteristik Geographis Batam juga sangat strategis, yaitu di jalur pelayaran dunia internasional, dikelilingi oleh perbatasan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, sehingga kerap disebut sebagai kota Tapal Batas. Berdasarkan RT/RW Kota Batam 2004 – 2014, Luas wilayah Kota Batam diperkirakan seluas 3.990,00 Km2, terdiri dari luas wilayah darat 1.040 km2 dan luas wilayah laut 2.950 km. Kota Batam pun didominasi oleh Pulau, dengan persentase  400 (empat ratus) pulau, 329 (tiga ratus dua puluh sembilan) di antaranya telah bernama, termasuk di dalamnya pulau-pulau terluar di wilayah perbatasan negara. Keindahan pulau-pulau yang ada dikota Batam, telah menambah eksotisme kota Tapal Batas ini, hingga termasuk juga sebagai kota Pariwisata. 

Walhasil, disebabkan letak geographis yang sangat strategis ini, Batam telah menjadi wilayah Perdagangan dan Pelabuhan bebas. Presiden Jokowi telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 62 tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 46 tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam. Melimpahnya anggaran kota Batam, baik yang berasal dari pemerintah pusat, Pendapatan Asli Daerah (PAD) telah memacu pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur Kota Batam lebih besar dan cepat.

SISI LAIN DIBALIK GEMERLAPNYA KOTA TAPAL BATAS

Bersumber dari BPS Kota Batam, menurut hasil Sensus Penduduk 2020 mencatat mayoritas penduduk Kota Batam didominasi oleh generasi Z dan milenial. Proporsi generasi Z sebanyak 27,12% dari total populasi dan generasi milenial sebanyak 30,44% dari total populasi Kota Batam. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat percepatan pertumbuhan ekonomi. Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 609.339 orang, atau 50,94% dari penduduk Kota Batam. Sementara, jumlah penduduk perempuan sebanyak 586.997 orang, atau 49,06% dari penduduk Kota Batam.

Baca Juga : Suami Harusnya Melindungi, Bukan Mencelakai!

Namun disisi lain, letak geografis serta dominasi generasi z dan millenial dikota ini, secara empirik telah menampilkan fakta yang harus diperhatikan dan dibenahi bersama. Sebut saja seperti Pengedaran Narkoba, Human Trafficking, Ilegal Fishing, Konsumerisme, Hedonisme, Dunia Malam, serta Gerbang “Sampah” Singapura. Sebagai contoh, disebutkan melalui mediaindonesia.com bahwa Batam menduduki peringkat kedua tertinggi sebagai tempat perdagangan manusia (human trafficking) di Indonesia, setelah Papua di peringkat pertama. Mirisnya fakta ini tentu memerlukan upaya dan kesadaran masyarakat, khususnya umat Islam. Batam, yang kental dengan Islam, melayu dan letak strategisnya sangat layak diberikan perhatian yang lebih besar, khususnya dari kalangan para muslimah!!

Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ

Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

BIDADARI DI TAPAL BATAS!

Muslimah sejak jaman hadirnya Islam, telah memberikan kontribusi yang tidak terkira. Para Shababiyah juga turut berjuang dalam dakwah Rasulullah demi tegaknya Dinul Islam yang Rahmatan Lil Alamin di Madinah hingga meluas ke Jazirah Arab. Hingga hari ini, perjuangan tersebut tetap diemban oleh para muslimah, diberbagai dunia, bahkan di Indonesia, termasuk di kota Batam. Kemuliaan para muslimah, telah banyak dikhabarkan oleh Rasulullah. Salah satunya, hadist dari Abdullah bin Amr radhiallahu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

“Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim)

Sebaik-baik perhiasan dunia ini (muslimah), ternyata juga telah lebih baik daripada bidadari Syurga. Sebagaimana kita mengetahui, Bidadari senantiasa diidentikkan dengan kemuliaan, kesucian, kesholihaan dan tentunya Syurga. Syurga senantiasa dihiasi dengan berbagai hal indah, tidak menjemukan, kekal dan abadi. Salah satunya adalah hadirnya para bidadari yang disebutkan di dalam banyak ayat Al-Quranul Karim.

فِيهِنَّ خَيۡرَٰتٌ حِسَانٌ

“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik (akhlaknya) lagi cantik-cantik parasnya.” (ar-Rahman: 70)

وَعِندَهُمۡ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرۡفِ عِينٌ ٤٨ كَأَنَّهُنَّ بَيۡضٌ مَّكۡنُونٌ ٤٩

Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya (qashiratuth tharf) dan jeli matanya, seakan-akan mereka adalah telur burung unta yang tersimpan dengan baik.” (ash-Shaffat: 48—49)

Kemuliaan para bidadari ini, tentu menjadi hal yang diidam-idamkan siapapun yang melihatnya. Namun, kemuliaan tersebut tidaklah sebanding dengan kemuliaan para muslimah. Yang senantiasa taat kepada Allah Ta’ala, seperti shalat mereka, puasa mereka dan ibadah lainnya. Hal tersebut, berdasarkan apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam ;

Dari Ummu Salamah radhiyallahu anha, ia berkata : “Saya bertanya, Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli ? Rasulullah menjawab, ” wanita” dunia lebih utama daripada bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak, saya bertanya, ” karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka ?” Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah.. (HR. Ath-Thabrani).

Ternyata kemulian para muslimah ini pun tak hanya sampai di pelupuk dunia. Kemuliaan dan keistimewaannya juga telah mengalahkan para bidadari syurga, Bahkan mengantarkannya menjadi Ratunya para bidadari.

Baca Juga : 3 Rahasia Umat Terbaik, Yuk Lihat Penjelasannya!

Imam Ibnu Qayyim rahimahullah dalam sebuah hadis shahih dalam Musnad Imam Ahmad mengisahkan, bahwa ketika seorang suami beristrikan Hur’ain (bidadari), kemudian pada saat itu akan datang seorang perempuan lain yang kecantikan dan keelokannya mampu membuat seorang Raja melupakan perempuan-perempuan lainnya. Siapakah perempuan itu? Ternyata perempuan tersebut adalah istrinya dahulu kala di dunia. “Itulah keistimewaan para istri di surga, dia akan menjadi Ratu dari para Hur’ain.

MasyaAllah, begitu luar biasa ya! Lalu pertanyaannya bagaimana dengan perjuangan para muslimah di Tapal Batas? Apa yang harus mereka lakukan, sehingga layak menjadikan para bidadari syurga cemburu dengan keshalihaannya?

PERAN BIDADARI DI TAPAL BATAS DENGAN DAKWAH

Kota Batam, dengan nuansa Islami dan Melayunya, termasuk bagian dari Biladul Muslimin (Negeri-negeri kaum muslimin). Meski hari ini tidak ada Daulah Islam, namun negeri-negeri tersebut, masih merupakan bagian tak terpisahkan dari Islam. Khususnya kota Batam, yang langsung berbatasan dengan negeri-negeri lain, tentunya menjadi lebih utama untuk dijaga. Dan tidak mengapa juga disebutkan, bahwa berlaku pula padanya Daerah Ribath.

Ribat yaitu seorang mukmin dengan sukarela menjaga di daerah-daerah perbatasan dari negeri-negeri muslim supaya tidak dimasuki dan diserang oleh musuh. Inilah yang dinamakan murabathah (مُرَابَطَة). Keutamaannya adalah seorang yang menjaga satu hari di daerah perbatasan kaum muslimin itu dan dia berada di jalan Allah itu lebih baik daripada dunia dan apa yang ada diatas dunia ini.

وعنْ سهل بنِ سعْدٍ ، رضي اللَّه عَنْهُ ، أَنَّ رَسُولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، قَالَ : « رِباطٌ يَوْمٍ في سَبيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيا وما عَلَيْها

Dari Sahl bin Sa’ad Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Seorang berjaga di daerah-daerah perbatasan kaum muslimin selama satu hari karena Allah adalah lebih baik baginya daripada dunia dan semua yang ada diatas dunia ini.. (HR. Bukhari dan Muslim)

Kini penjagaan tersebut, bukanlah dengan fisik, melainkan pemikiran dan pencegahan melalui dakwah secara intensif serta solutif. Menanamkan pemahaman Islam yang benar untuk menjaga tanah Ribath ini, agar senantiasa diperuntukkan demi kebermanfaatan ummat. Mencapai maslahah, dan menolak mafsadat. Dakwah Islam, memiliki kemuliaan yang sangat luar biasa! Sebagaimana dikatakan oleh Allah Ta’ala ;

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (TQS. Fussilat Ayat 33)

Tentu, dakwah yang haq dengan hujjah yang kuat memerlukan ilmu. Kemuliaan para Bidadari Tapal Batas, mengharuskan mereka untuk senantiasa terikat dengan ketakwaan pada Allah. Ilmu, adalah kuncinya. Mengkaji Islam, agar memperoleh Ilmu yang diperuntukkan berdakwah adalah tugas utama hari ini. Jangan sampai, kealfaan kita dari mengkaji dan mendakwahkan Islam, justru akan membuat degradasi moral, tingkat kriminalitas, dan hegemoni sekulerisme semakin meningkat di kota Tapal Batas ini.

Segera ambil peran, menjadi Para Bidadari Dunia, dengan Kajian Islam dan Dakwah, demi kebaikan kota tempat kita tinggal ini, dan tentunya semata-mata mengharap ridho Allah Ta’ala. Wa ma taufiqi Illa Billah []

Show More

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button