
Oleh : Abdullah Efendy, S.Pd., CLMQ
Idemuslim.com | LITERASI — Seorang ulama, pemikir, pengkaji kebudayaan dan sejarah, bahkan menjadi kiblat pemikiran pendidikan Islam Modern. Begitulah beliau dikenal, siapa lagi kalau bukan Muhammad Quthub. Beliau dikenal sebagai pemikir Brilian dimasanya. Salah satu statementnya yang senantiasa diulas oleh para ustadz jaman now adalah, kalimatnya tentang pentingnya pendidikan islam bagi seorang ibu. Beliau berkata :
Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal mendapatkan pengasuhan dari ibu yang baik! Sebaliknya, ibu yang rusak ahlaknya hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang pertama kali dihancurkan yahudi adalah kaum wanita
Muhammad Quthub
Kepiawaian beliau dalam membahas berbagai perkara keumatan, tercermin dalam karya-karya fenomenalnya beliau, seperti Manhaj Al-Tarbiyah Al-Islamiyah, Evolusi Moral atau Islam The Misunderstood Religion. Kepiawaian itu, ternyata juga diwariskan oleh keluarganya yang memang shaleh dan taat. Nama lengkap beliau adalah Muhammad Quthub Ibrahim Husain Al-Sazili. Memiliki ayah yang bernama Al-Haj Qutub ibn Ibrahim. Muhammad Qutub lahir pada tahun 1919, di kota As-Syouth, Mesir. Memiliki 3 saudara, yang pertama seorang tokoh terkenal dari Ikhwanul Muslimin, yakni Sayyid Qutub. Memiliki adik bernama Aminah Qutub dan adik bungsunya bernama Hamidah Qutub. Beliau juga pernah bergabung bersama gerakan ikhwanul Muslimin, bahkan sempat di penjara oleh Presiden Jamal Abdul Nasser selama 7 tahun.
Baca Juga :
- Hangatnya Dakwah Para Ulama Terhadap Penguasa!
- Tarikh Imam Sibawayhi, Ahli Nahwu Terkenal Dalam Islam!
- Indahnya Nasihat Menggugah Ulama Ini Kepada Putranya!
- 5 Kiat Cerdas Para Ulama Dalam Menguasai Ilmu
Sebagai pemikir yang hidup pada akhir abad 20 hingga awal abad ke 21, beliau sering berdialog dengan pemikir kekinian seperti Muhammad Al-Mubarak, Sayid Hossein Nasr, Sayid Naquid Al-Attas, Syeikh Ahmad Lemu, Ghulam Nabi Sadiq, Sayid Ali AShraf dan lainnya. Adapun pemikiran Muhammad Quthub sendiri, banyak terinspirasi dari saudaranya yakni Sayyid Quthb, kemudian Hassan Al Banna dan Abu Ala Al-Maududi. Bahkan Muhammad Quthub disebut sebagai mufassir saudaranya, Sayyid Quthub.
Pada 1976, setelah keluar dari penjara, beliau mengajar sebagai Dosen di Universitas Ummul Qura. Mengajar di Fakultas Aqidah & Perbandingan Mazhab. Dan pada 1977, beliau mendapatkan kehormatan sebagai peserta dan pemateri pada konferensi Pendidikan Islam pertama di Makkah, dengan judul materi The Role of Religion in Education. Muhammad Quthub juga pernah bekerja sebagai penerjemah, di kantor penerjemahan Wazir Ma’aarif di Mesir selama 5 tahun. Dan selanjutnya di Dar al-Kutub Mesir sebagai Direktur Biro Proyek penerjemahan 1000 buku di Mesir.
Muhammad Quthub, dengan kualitas keilmuannya telah menginspirasi banyak pemuda Islam. Terlihat dari berbagai kitab-kitab yang telah beliau tuliskan dan produktifitas beliau sebagai ulama dan penulis. Kezaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik. Muhammad Quthub berhasil membuktikan dimasanya, bahwa para Da’i tidak boleh diam. Para Da’i harus senantiasa menyeru pada kebaikan, meski dengan beratnya tantangan!! Tetap produktif dalam dakwah, pada pemikiran Islam! Semoga Allah merahmati beliau, dan memberikan tempat terbaik di sisi-Nya! []