Mungkinkah Kita Meraih Gelar Pemuda Idaman Syurga?

Oleh: Ummu Zydane
Idemuslim.com, MUSLIM YOUTH — Setiap cita-cita besar apalagi yang mulia tentu memiliki tantangan yang besar pula, apalagi di era modern ini di abad ke-21,dimana nilai dan sistem kehidupan sekuler kian kompleks dalam menantang identitas Islam,dan makna kesuksesan pun mulai bergeser pada setiap individu Pemuda.
Era modern yang di tandai dengan kemajuan fasilitas dan teknologi, ternyata juga diikuti dengan kemunduran yang luar biasa pada peradaban manusia. Arus pembangunan dan pesatnya teknologi berbanding lurus dengan kemerosotan tata nilai Massal, kesenjangan ekonomi yang tajam,dan kerusakan sosial yang luar biasa, Berkuasa nya kolonialisme dan ideologi sekuler kapitalisme sejak abad ke-18 sekaligus juga menandakan hilangnya identitas peradaban umat Islam,dimana institusi politik nya telah runtuh sejak awal abad ke-20.
Umat lantas hidup tercerai berai, terpenjara dengan sekat nasionalisme negara-Bangsa yang di buat oleh kaum penjajah Barat. Padahal sejak kelahiran Islam bersama Risalah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, umat Islam selalu dalam kondisi satu, bukan hanya satu Aqidah tetapi juga satu kesatuan sistem kehidupan, Umat Islam yang terbiasa hidup dalam satu nafas, satu identitas dan satu kepemimpinan politik, telah terpetak-petak menjadi lebih dari 50 negara, dari Maroko sampai Indonesia.
Zaman modern menjadi kian tidak berpihak pada islam, jelas diakibatkan oleh runtuhnya Daulah Khilafah yang menjadi identitas kekuatan kaum muslimin dan peradaban Islam! Dengan para pemimpin dan pemuda yang berani mengambil peran besar untuk kebangkitan umat.
Pemikiran siyasah Islam nyaris hilang dari pemikiran pemuda islam semakin diambil Alih oleh pemikiran barat yang serba hedonis. Yang menjadikan pemuda zaman modern ini berbuat sesuai keinginan bukan sesuai peraturan. Padahal contoh pemuda-pemuda idaman Surga itu banyak, mereka hidup di zaman tekhnologi tidak secanggih hari ini, namun itu tidak membuat para pemuda-pemuda di masa itu kehilangan identitas keislaman nya dan ketinggalan di tsaqafah serta peran nya buat agama, ada Muhammad Al Qasim rahimahullah yang berusia 17 tahun, menaklukkan India sebagai jenderal agung pada masanya.
Begitupula ada Muhammad Al Fatih rahimahullahu 22 tahun yang menaklukkan konstantinopel ibukota Byzantium pada saat jendral agung merasa putus asa. Ada lagi Atab bin Usaid rahimahullahu18 tahun yang diangkat sebagai gubernur Makkah pada usia yang sangat remaja dan banyak lagi teladan-teladan Pemuda Idaman Syurga yang lainnya
Masih mungkin kah menjadi Pemuda idaman Surga dengan kondisi yang sangat miris ini?? Jawabannya masih! jika para pemuda kembali pada Islam. Mengkaji Islam dari Akar sampai ke daun. Sehingga setiap helaan nafas menjadi Dzikir yang terus menghembuskan ayat-ayat Al-Qur’an, yang tidak hanya di baca, namun juga di pahami, diterapkan dan di Dakwah kan. Akan lahirlah para pemuda-pemudi yang di idamkan Surga. Yang melanjutkan kehidupan Islam dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bernegara.
Dengan menambah tsaqafah (pemahaman) Islam para pemuda yang telah terkena virus Hedonisme bisa disembuhkan, dan akan mencampakkan semua pemikiran-pemikiran selain dari Islam yang akan menjadi pemuda yang dirindukan Syurga. Maka teruslah berjuang memperbaiki diri dan berkontribusi terbaik dalam dakwah, di usia muda. Sebagaimana dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda:
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ
(1) imam yang adil,
وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ
(2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh,
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ
(3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,
وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ
(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya,
وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ
(5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ
(6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta
وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
(7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR. Bukhari, no. 1423 dan Muslim, no. 1031)
Wallahu ta’ala ‘alam []