
Idemuslim.com, MUSLIM YOUTH — Berbicara tentang korea, tentu kita sudah tidak asing lagi dengan Korea Wave. Korean Wave adalah istilah yang diberikan untuk tersebarnya budaya Korea secara luas di berbagai negara. Tidak sedikit dari kalangan muda menggemari konten dan budaya Korea. Hal tersebut ditunjukkan dimana anak muda suka mengoleksi pernak pernik khas Korea, semakin mudah mendapatkan skin care asli korea, dan juga tak jarang berbagai restoran saat ini banyak yang menawarkan berbagai makanan khas korea. Selain itu, Drama Korea juga banyak digemari anak muda saat ini, tak ketinggalan juga K-POP terus diikuti.
Berbicara tentang Korea Wave, pasti kita akan menjumpai yang namanya K-pop dan Drama Korea yang hari ini banyak di gemari oleh para anak muda. Kita tahu bahwasanya Korean Wave ini isinya sangat bertentangan dengan Islam. Dimana setiap konten-kontennya sering kali mempertunjukkan gaya hidup yang selalu menggaungkan kebebasan baik dari cara berpakaian, bersikap, cara pergaulan tanpa batas.
Sungguh miris sekali jika masyarakat terlebih para pemangku jabatan menjadikan Korea sebagai tuntunan dalam membangun kehidupan yang lebih baik. Yang mana seharusnya para pemangku jabatan memberikan contoh pendidikan terbaik kepada generasi muda.
K-pop banyak menghasilkan nilai materi, namun tidak sedikit memberikan kerusakan terhadap gaya hidup salah satunya banyak terjadi kasus bunuh diri. Bagi para penggemar Korea pasti tahu bahwa sang idola yang mereka gemari tidak sedikit memutuskan hidupnya dengan bunuh diri. Data statistik tahunan WHO bulan mei tahun 2017 menunjukkan angka bunuh diri di korsel adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Berdasarkan OECD, Korsel disebut sebagai negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Angka stress di Korea pun mencapai 80% dari total penduduk setiap harinya. Bunuh diri menjadi jalan terakhir bagi mereka yang tidak bahagia karena tidak terpenuhi keinginan materinya.
Tidak sedikit penggemar asal Indonesia juga melakukan percobaan bunuh diri sebab fanatik buta terhadap konten-konten di Korea. Salah satu penggemar Korea dari kota Malang dikabarkan mencoba bunuh diri karena tak kuat menahan sedih setelah ditinggal sang idola. (dilansir liputan6.com 22/12/2017).
Selain itu, Korean Wave juga menghasilkan devisa yang besar bagi Negara Korea. Dilaporkan CNBC, BTS Korea ditaksir menyumbang USD 3,6 miliar per tahun bagi ekonomi Korea Selatan. Nominal itu setara Rp 50,1 triliun (USD 1 = Rp 13.935). (dilansir liputan6.com 17/7/2019). Tapi faktanya justru mengekspor budaya kerusakan ke seluruh dunia.
Lantas, bolehkah seorang muslim mengikuti sampai tergila-gila pada Korea? Dengan melihat budaya-budaya buruk yang dibawa oleh Korea ini, tentu sebagai muslim tidak boleh asal ikut-ikutan yang sedang tren apalagi sampai dijadikan panutan. Bunuh diri, standar materi, perzinaan, pergaulan bebas, itu semua jelas bertentangan dengan islam.
Seorang muslim harus menjadikan islam sebagai landasan dalam kehidupannya. Allah ﷻ mengutus Rasulullah ﷺ untuk memberikan keteladanan yang lengkap. Pribadi Rasulullah seluruhnya adalah kebaikan untuk semua kehidupan Manusia. Mulai dari ibadah, akhlak, pergaulan hingga pemerintahan yang dijalankan penuh dengan kebaikan sesuai dengan fitrah manusia. Sudah seharusnya generasi muslim meneladani Rasulullah ﷺ sebagai satu-satunya contoh terbaik dalam kehidupan. Allah l berfirman:
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا
“Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi kalian, yaitu bagi siapa saja yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) Hari Akhir dan dia banyak mengingat Allah” (TQS al-Ahzab [33]: 21).
Rasulullah ﷺ adalah satu-satunya manusia yang berhasil membangun peradaban manusia yang mulia, sosok yang terjaga dari dosa dan kesalahan. Masa depan generasi akan rusak dan krisis apabila teladannya diluar standar lslam bukan dari Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ.