
Idemuslim.com, MUSLIM YOUTH— Dakwah secara bahasa adalah seruan. Sedangkan secara syariah bermakna seruan kepada manusia untuk memeluk dan mengamalkan Islam serta melakukan kemakrufan dan mencegah kemungkaran. Dakwah dapat juga didefinisikan sebagai upaya untuk mengubah masyarakat -baik pemikiran, perasaan maupun sistem aturannya- dari masyarakat jahiliah menjadi masyarakat Islam. Allah ﷻ berfirman :
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (TQS. An-Nahl : 125)
Dakwah adalah aktivitas para Nabi dan Rasul. Rasulullah ﷺ telah berjuang dengan sungguh-sungguh, berdakwah terus-menerus, selama 23 tahun mengajak manusia kepada Islam dengan dakwah fikriyah, siyasiyah dan askariyah.
Rasulullah ﷺ bersama sahabatnya menyeru manusia secara langsung, dor to dor, face to face. Mendatangi mereka ke rumah-rumah, kebun-kebun, pasar-pasar dan tempat-tempat keramaian. Menemui pemuka masyarakat dan pemimpin-pemimpin kabilah, agar mereka beriman.
Hingga terjadi baiat aqabah yang pertama, Rasul ﷺ mengutus sahabatnya Mush’ab bin Umair radhiyallahu ‘anhu menyertai delegasi kaum anshor untuk menyampaikan Islam di Yatsrib (Madinah).
Mush’ab bin Umair, seorang pemuda cerdas, goodlooking, hanya membutuhkan waktu satu tahun mengkondisikan masyarakat Madinah untuk siap menjadi Daulah Islam yang pertama dengan dipimpin langsung oleh Rasul ﷺ.
Rasul ﷺ berhasil membentuk masyarakat Islam, mendirikan negara dan menjadikan umat yang satu di bawah Panji Islam. Oleh karena dakwah wajib meneladani thoriqoh/metode dakwah Rasulullah ﷺ, karena beliau adalah suri tauladan (uswatun hasanah).
Menyeru manusia ke jalan Allah tentu berbeda cara (uslub) dan sarana (wasilah) yang digunakan di setiap masa. Perkembangan sains dan teknologi, menjadi tantangan tersendiri dalam menyampaikan hukum Allah.
Era digital saat ini yang disebut generasi milenial, dakwah memasuki babak baru. Para aktivis mau tak mau harus lebih kreatif dan inovatif menyampaikan Islam. Mendekati dan memasuki kehidupan milenial dengan segala aktivitas mereka. Sebut saja musik, film, olahraga, fotografer, design grafis dan lain sebagainya.
Data tren internet dan pengguna media sosial 2020 di Indonesia dari total 272,1 juta populasi menurut Hootsuite: Pengguna medsos aktif 160 juta, Mobile Unik: 338,2 juta, Internet: 175,4 juta. Pengguna Youtube 88%, Whatsapp 84%, Facebook 82%, Instagram 79%,
Maka dakwah paling efektif dan massif saat ini adalah dengan menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut. Misalnya dengan membuat content edukasi dakwah, webinar islami, video, animasi, livestreaming, poadcast, kelas literasi dan lain-lain.
Aktivitas amar makruf nahi mungkar tidak pernah berhenti, akan terus bergulir hingga kehidupan dunia ini berakhir. Karena dakwah adalah kewajiban bagi kaum muslim. Sehingga Islam dapat tersebar ke penjuru dunia, termasuk di bumi nusantara. Bahkan keislamanmu hari ini adalah bukti adanya jejak para pengemban dakwah Islam dari masa ke masa.
Rasul ﷺ bersabda :
عَنْ أَبِي سَعِيْدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُوْلُ: «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Demikianlah, para aktivis dakwah harus berfikir cepat untuk menyelamatkan umat dan generasi muslim dari kehancuran. Mengembalikan mereka dengan kemuliaan Islam dalam dekapan peradaban gemilang yang diridhoi Allah ﷻ