Dakwah

Pentingnya Memuliakan Ilmu

Penulis : Zahara Amalia

Idemuslim.com, PENDIDIKAN — Menuntut ilmu adalah salah satu topik yang paling banyak di bahas. Khususnya di kalangan generasi millenial hari ini, banyak sekali ilmu yang bisa diakses dengan mudah dengan adanya kemudahan teknologi. Namun bagaimanakah seharusnya kita menempatkan skala prioritas tentangnya? Mana ilmu yang wajib dipelajari, mana yang sifatnya boleh dipelajari, boleh tidak? Mari kita bahas satu persatu!

Hukum Menuntut Ilmu

طلب العلم فريضة علی كل مسلمٍ و مسلمةٍ

Artinya :”Menuntut Ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki – laki maupun perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)

Ilmu adalah cahaya, yang menyinari kejahiliaan. Bagi seseorang yang memiliki ilmu, ia memiliki derajat sangat mulia dihadapan Allah dan juga umat manusia. Bahkan sebab ilmu juga mampu membangun sebuah peradaban.

 Hukum dalam menuntut ilmu bagi seorang muslim itu wajib. Dan terdapat 2 jenis hukum dalam menuntut bidang ilmu:

  1. Fardhu ‘Ain  seperti ilmu – ilmu Islam
  2. Fardhu Kifayah seperti ilmu – ilmu umum

kedua ilmu di atas sangat penting untuk dipelajari. Tidak boleh juga meremehkan satu diantaranya.

Realitas Ilmu Masa Ini

Bercermin dari pendidikan hari ini, yang menjadi salah satu tempat untuk mentransfer ilmu. Lebih memfokuskan seseorang kepada ilmu umum tanpa diseimbangi dengan ilmu Islam. Sehingga wajar saja pendidikan hanya sebatas mendapatkan  ilmu umum dan tujuan akhirnya adalah ajang cari  kerja. Wajar jika ditemukan, apabila seseorang hebat dalam ilmu dunia, tapi miskin dalam ilmu akhiratnya. Kenapa? Karena ilmu dunia tidak dibersamai dengan ilmu islam nya.

Disamping itu, biaya untuk menuntut ilmu di sistem hari ini yang serba kapitalis sangatlah mahal. Sehingga tidak semua kalangan bisa menjangkaunya. Padahal menuntut ilmu dalam pendidikan adalah kebutuhan pokok yang harus dijamin negara perindividu rakyat.

Lalu jika ditanya, antara ilmu islam dan ilmu umum manakah yang menjadi prioritas bagi seorang muslim? Maka jawabannya adalah ilmu islam. Sebab jika ilmu islam sudah dimiliki mudah bagi kita untuk merambah kepada ilmu umum. Sehingga dapat mengubah pola pikir kita bahwa ilmu bukan untuk ajang cari kerja melainkan ilmu menjadi ajang memberikan banyak manfaat terhadap umat manusia. Selain itu pula agar kita mampu mengelola kehidupan dunia ini diiringi dengan pondasi keimanan  yang kuat.

Rasul bersabda,”Barang siapa yang menginginkan kebahagiaan dunia maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan akhirat maka hendaklah dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan keduanya hendaklah dengan ilmu.”

Tak Heran, ketika ilmu islam dan ilmu umum dipelajari keduanya. Maka menghasilkan banyak para ilmuwan sekaligus paham terhadap agama Nya. Mereka tidak miskin ilmu Islamnya.

“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan Ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah memperoleh keberuntungan yang banyak.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Negara Wajib Memfasilitasi Ilmu

“Tidak ada gratis di sistem serba materialistik!” begitulah kiranya kalimat yang tepat untuk menggambarkan keadaan hari ini. Padahal, ilmu merupakan hal yang amat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ilmu dapat meningkatkan pula kualitas kehidupan bangsa atau bahkan kualitas sebuah peradaban. Seharusnya negara wajib memberikan fasilitas terbaiknya untuk ilmu. Ilmu seharusnya juga diberikan secara utuh dan merata.

Negara harus memahami bahwa pendidikan adalah kebutuhan primer rakyat. Wajib diberikan secara gratis  dan berkualitas. Kita merindukan masa dimana Islam menjadi mercusuar peradaban dan ilmunya. Sehingga non muslim pun kagum melihat peradaban islam beserta ilmunya. Bahkan mereka juga merasakan pendidikan bermutu, gratis, dan berkualitas dalam rangka mencari ilmu. Semua itu terwujud sebab negara memahami perannya sebagai pelayan rakyat dan islam diterapkan dalam kehidupan.

Show More

Related Articles

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button