Dakwah

Pentingnya Ridho Suami!

Oleh: Rani Anisa S

Idemuslim.com, PENDIDIKAN — Selayaknya para istri muslimah memahami dan menyadari bahwa ketaatan kepada suami adalah keutamaan besar setelah berumah tangga. Dan hendaknya segala daya dan upaya dilakukan agar senantiasa terwujud hak serta kewajiban sebagai istri kepada suami maupun sebaliknya.

Seorang istri wajib untuk mentaati suaminya dalam perkara yang bukan maksiat. Dengan begitu, kepercayaan akan lebih mudah didapat.

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad).

Apabila kita ingin menjadi istri yang shalihah, haruslah memiliki komitmen untuk senantiasa memperbaiki kualitas ibadah kepada Allah dan menjadikan surga sebagai tujuan akhir yang hendak dicapai.

Sebagai contoh, hal-hal kecil yang berefek besar bagi suami istri; seorang istri harus bisa menjaga aib sang suami, tidak bermuka masam dihadapannya, selalu enak dipandang, menjaga diri ketika suami tidak ada hingga dilarang nusyud (durhaka kepada suami), dsb.

Karena berumahtangga adalah proses belajar yang tak mengenal akhir, dan berharap prosesnya sehidup hingga sesurga.

Sama seperti sekolah, rumah tangga juga memiliki ujian, bedanya ia tak kenal waktu ketika datang. Setiap ujian datang, tidak serta merta keduanya dinyatakan lulus. Pasangan suami istri akan melalui banyak fase ketika berumah tangga, jadi bila ada anggapan bahwa pernikahan adalah ujian, maka pernikahan juga ladang meraih pahala.

Dan fase-fase dalam rumah tangga menurut Founder Komunitas Istri Strong (KIS) Astri Supatmiati, terbagi menjadi empat; pertama fase madu, fase ini merupakan fase awal pengenalan karakter dari masing-masing pasangan, ridho menerima kondisi pasangan, di fase ini pasangan masih saling menggebu, dan optimisme terhadap masa depan yang indah masih sangat besar.

Yang kedua fase repot, memasuki fase ini dimana kehadiran anak menjadi sangat rentan terjadinya gesekan antara suami istri dan tak jarang akan dibumbui oleh pertengkaran-pertengkaran kecil, disini adalah proses menemukan masalah sekaligus solusi.

Ketiga, adalah fase kritis, istri mulai bosan dengan suami, perkara nafkah batin akhirnya suami juga merasa kurang puas terhadap istri, saling memendam masalah dan tidak kunjung mendapatkan solusi, akhirnya fase ini sangat rentan dengan kata perceraian

Keempat, fase stabil, di fase ini pasangan suami istri sudah banyak merasakan asam garam pahit manis kehidupan rumah tangga, kondisi ini diperkuat dengan adanya perasaan saling ridho terhadap qadha Allah, perkara materi bukan lagi menjadi masalah berarti.

Adanya fase dalam rumah tangga semata-mata untuk mengukur kemampuan masing-masing diri, atau sekedar menjadi bahan bermuhasabah bersama pasangan.

Dan yang perlu diingat oleh seluruh istri di dunia, bahwa orang yang paling berhak terhadap istri adalah suami. Maka, suami adalah surga dan neraka bagi si istri. Sekalipun fase berumah tangga sedang ada dititik terendah sekalipun, jangan pernah istri mendusta suami dalam perkara-perkara yang tidak syar’i.

Dan karena pernikahan layaknya sebuah perjanjian yang agung, maka ikatan tersebut haruslah kuat atas dasar lillah. Sebagaimana firman Allah dibawah ini:

وَكَيْفَ تَأْخُذُوْنَهٗ وَقَدْ اَفْضٰى بَعْضُكُمْ اِلٰى بَعْضٍ وَّاَخَذْنَ مِنْكُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا
“Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu” (TQS.An-Nisa : 21)

Maka, oleh karenanya sebagai seorang muslimah yang sudah menikah dan menyandang status istri. Menjadi wajib bagi kita mendapatkan ridho suami dalam segala amalan dan aktivitas yang kita lakukan.

Agar senantiasa terwujud rumah tangga hebat, yang bisa menyelamatkan di dunia maupun akhirat. Dengan visi misi yang menjadikan rumah tangga sakinah, mawaddah wa rahmah terkandung nikmat. Wallahu ‘alam bishowab []

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button