DakwahMillennial Talk

Perayaan Halloween Membawa Petaka, Bagaimana Pandangan Islam?

Oleh: Siti Khadijah Sihombing, S.Pd (Aktivis Dakwah)

Idemuslim.com, MILLENIAL TALK —  Pada hari Sabtu (29/10/2022) kita dikejutkan dengan terjadinya tragedi Itaewon pasca perayaan Halloween di Itaewon, Korea Selatan (Korsel). Dikabarkan bahwa tragedi ini menelan ratusan korban jiwa hingga luka-luka. Jumlah korban tewas pun terus bertambah. Menurut data yang didapat, jumlah korban meninggal di tragedi Itaewon sebanyak 151 orang. Sebagian besar korban meninggal adalah remaja. Penyebab tragedi ini diduga karena ratusan orang berjatuhan akibat cardiac arrest alias henti jantung. Ratusan orang terkena henti jantung setelah ribuan orang memadati jalan sempit di kota Itaewon, Korea Selatan, dalam perayaan Halloween. Berdasarkan keterangan saksi mata diketahui bahwa telah terjadi bentrok di tengah kerumunan massa dan ini menjadi pemicu insiden di Itaewon. Dan tak hanya sekadar kericuhan biasa, disebutkan juga banyak yang melihat peserta malam pesta menggunakan narkoba. Saksi juga melihat banyak barang bukti narkoba yang diamankan polisi. (news.detik.com, 30/10/22)

Sungguh mengerikan sekali dampak dari perayaan halloween ini. Tidak disangka-sangka bahwa perayaan yang dinobatkan sebagai perayaan nomor 2 terbesar ini telah mendatangkan kematian yang mengerikan. Sebenarnya bagaimana sejarah awal mula halloween ini?

Halloween, dikenal dengan sebutan Allhaloween, All Hallows’s Eve, atau All Saints’ Eve. Ini merupakan peringatan untuk menghormati orang-orang kudus atau suci. Apabila ditelusuri dari sejarahnya, festival Halloween berasal dari tradisi Celtic kuno Samhain, ketika orang-orang menyalakan api unggun dan mengenakan konsum khusus untuk mengusir hantu.

Tradisi ini terjadi sekitar abad ke-8, di mana perayaan dilaksanakan tanggal 1 November. Mereka yang merayakan festival tersebut percaya bahwa pada malam hari sebelum perayaan, yakni tanggal 31 Oktober, roh orang-orang yang sudah meninggal akan berkunjung kembali ke rumah mereka. Ketika itu, banyak orang yang percaya bahwa roh-roh jahat akan muncul kembali ke dunia untuk mengganggu bangsa Celtic. Guna menakuti para roh jahat tersebut, orang-orang Celtic kemudian melakukan sebuah ritual di puncak bukit dengan cara menyalakan api unggun dan mengenakan kostum. Tidak hanya itu, mereka juga akan mengenakan sebuah topeng menyeramkan agar terhindar dari ancaman para roh jahat.

Lebih lanjut, setelah Romawi berhasil menaklukkan Celtic pada abad ke-1 M, mereka melebur tradisi perayaan Romawi dengan Samhain. Hasil peleburannya dinamakan festival Feralia yang dirayakan pada akhir bulan Oktober untuk memperingati leluhur yang sudah meninggal dan penghormatan terhadap dewi panen orang Romawi, yaitu Pomona. (Kompas.com, 31/10/22).

Melihat dari kegiatan yang dilakukan saat Halloween itu, bisa kita lihat bahwa kegiatan yang dilakukan disana adalah kegiatan berfoya-foya dan menghabiskan malam dengan kemaksiatan. Kegiatan halloween ini adalah kegiatan yang dihasilkan dari buah pemikiran hedonisme, dimana berfoya-foya adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dilakukan tanpa mereka melihat bagaimana sebab dari kegiatan tersebut. Karena yang terpenting adalah kebahagiaan sesaat yang mereka rasakan. Iya begitulah jika kita hidup dalam sistem Kapitalisme, dimana semua yang dilakukan hanya berdasarkan kebahagiaan apa yang akan didapat, bukan melihat sesuatu yang Allah perintahkan dan larang.

Baca Juga :

Kalau melihat dari asal usulnya bahwa perayaan halloween ini sangat jauh dari Islam dan ini adalah ritual keagamaan yang tidak bisa kita tiru sebab perayaan ini sudah mengandung Hadharah. Dimana halloween adalah buah pemikiran orang kafir yang dilakukan untuk memperingati kematian orang-orang yang telah meninggal dunia. Sebagai Ummat islam kita dilarang keras untuk mengikuti perayaan orang-orang kafir. Sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُم

“Siapa yang meniru kebiasan satu kaum maka dia termasuk bagian dari kaum tersebut.” (HR Abu Daud)

Dan jika dilihat dari sudut pandang Islam juga bahwa seorang Muslim yang berpartisipasi di dalam kegiatan itu, bisa menjadi bentuk penyembahan berhala atau Syirik. Sebab kita lihat saja hampir semua tradisi perayaan Halloween, didasarkan pada budaya pagan kuno atau Kristen. Dengan dasar ini juga umat Islam tidak diperbolehkan untuk mengikuti perayaan Halloween. Berdosa bagi umat Islam jika ikut merayakan festival yang berakar pada penyembahan setan. Sebab kita tahu bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi kita sebagaimana Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

قَالَ يَٰبُنَىَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلَىٰٓ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا۟ لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ لِلْإِنسَٰنِ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

“Dia (ayahnya) berkata, Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.” (TQS. Yusuf 12: Ayat 5)

Jadi, sudah jelaslah bahwa haram hukumnya jika kita Ummat Islam mengikuti perayaan halloween. Maka, sebagai Ummat Islam yang menginginkan keridhoan Allah jangan sekali-kali kita melakukan hal-hal yang Allah larang, sebab itu adalah dosa. Dan apalagi sampai melakukan budaya ritual agama orang-orang kafir, itu adalah dosa besar. Wallahu’alam bishowab []

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button