Literasi

Persiapan Utama Menjadi Penulis!

Oleh: Abdullah Efendy, S.Pd., CLMQ

Idemuslim.com, LITERASI — Ketika memutuskan jadi seorang penulis, apa yang pertama kali terbayang di benak anda? Duduk manis memberikan materi talkshow? Kemudian stay ditempat duduk menunggu ratusan orang minta tanda tangan atas buku anda? Atau diajak foto bareng kemudian diupload di sosmed? Jika ini impian utama anda saat pertama kali memutuskan jadi seorang penulis, menurut saya anda tidak layak jadi seorang penulis.

Apa yang membuat sebuah tulisan greget dan punya kharisma? Ketika anda membacanya, anda akan mulai terhanyut tidak mau berhenti membaca lembar demi lembar. Padahal kalimatnya tidak puitis, tidak pakai majas hiperbola, bahasanya juga lugas dan tidak mendayu-dayu! Kuncinya cuman 1, sebab ia menulis karena Allah!

Ada-ada aja menulis karena Allah? Emang ada? Ada! Menulis karena Allah, adalah menjadikan tulisan-tulisan anda mengajak pada ketaatan. Isi dan ide yang disampaikan adalah murni dan tulus dari hati ke hati. Tujuannya menyampaikan adalah untuk memberikan inspirasi pada yang membaca! bukan karena royalty, bukan karena pamor, bukan karena ingin terkenal! Sama sekali bukan!

Inilah yang saya ajarkan pertama kali dalam Islamic Writing Class yang saya bimbing. Bahwa, rugi banget kalau menulis hanya mengharapkan royalty, rugi banget menulis karena mengharapkan materi, rugi banget menulis karena ingin dikenal! Sama kayak orang yang mencari dunia, rugi banget! Sebab dunia belum tentu dapat, akhirat apalagi! Namun, jika yang dicari akhirat, maka insyaAllah akhiratnya dapat, dan dunia akan mengikuti.

Ketika niat kita karena Allah, maka apapun konsekuensi yg didapatkan akan ringan dihadapan manusia. Jika saja, J.K Rowling dengan naskah Harry Potternya mampu bertahan meski 14 kali ditolak penerbit, John Grisham dengan bukunya Time To Kill bertahan meski ditolak 45 kali sebelum menjadi best seller, padahal niat mereka karena dunia, apalagi kita yang niatnya karena Allah.

Woles saja, kadang-kadang bukan buku kita yang kurang bagus, tapi penerbitnya yang salah sasaran. Kita nulis novel, eh kirimnya ke penerbit puisi. Kita punya buku inspirasi islam, eh kirim naskahnya ke penerbit antologi. Ya gak nyambung. Nah, tapi yang paling sedih itu ketika bukunya ditulis bukan karena niatan ibadah, yang baca pun terasa hambar. Bahasa kerennya, gak ngegigit gitu loh!! Hehehe

Mau naskahnya dimudahkan? Mau idenya dilancarkan? Mau semangatnya diistiqomahkan, maka menulislah karena Allah. InsyaAllah itu adalah modal paling besar yang tidak semua orang tau!!

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button