
Idemuslim.com, OPINI — Jagat maya heboh saat mendapati sebuah video yang diunggah oleh Ustadz Hilmi Firdausi, menampilkan seorang Qari’ah yang sedang melantunkan ayat suci Al-Qur’an. Namun, ada yang ganjil dalam video tersebut. Ada sejumlah orang, laki-laki dan perempuan yang menyawer sang Qari’ah. Sungguh hal yang demikian tidak lazim bahkan tidak pantas dilakukan. Tindakan yang seolah menyerupakan Qari’ah yang membaca Al-Qur’an dengan biduan dangdut yang saat tampil biasa disawer, adalah sebuah pelecehan dan tindakan tak beradab!
Peristiwa ini setidaknya memberikan kita beberapa pelajaran. Pertama, Degradasi adab dan moral umat islam kian parah. Hal ini seolah-olah belum berkorelasi positif dengan banyaknya kajian-kajian adab dan akhlak yg disampaikan oleh para da’i dan da’iyyah. Tugas dakwah kian berat. Ditambah dengan semakin massif serangan perusakan akidah dan akhlak umat, yang bersumber dari budaya luar yang bertentangan dengan aqidah islam.
Karenanya, butuh sinergi antar komponen umat, baik da’i ataupun bukan, karena sejatinya tugas dakwah dan saling menasehati dalam kebenaran dan mencegah kemungkaran adalah tanggung jawab kaum muslimin.
Baca Juga : Masa Depan Generasi Millenial, Dalam Himpitan Game dan Film!!
Kedua, peristiwa saweran terhadap Qari’ah telah menghentak jiwa umat islam bahwa kitab sucinya telah kehilangan kehormatan. Al-quran saat ini, seolah hanya menjadi sekedar bacaan yang dibaca dengan balutan suara indah seorang Qari’. Padahal, dalam QS An Nahl ayat 89, Allah Ta’ala berfirman,
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِى كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰٓؤُلَآءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ ٱلْكِتَٰبَ تِبْيَٰنًا لِّكُلِّ شَىْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa telah dijelaskan kepada kita di dalam Al-Qur’an ini semua ilmu dan segala sesuatu. Menurut Mujahid, telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an semua perkara halal dan haram. Karena kesempurnaan Al-Qur’an inilah maka selayaknya Al-Qur’an dijadikan petunjuk bagi hidup manusia, standar berbuat atas setiap tindakannya, karena kelak manusia akan dihisab atas pilihan hidup yang dia jalankan di dunia.
Baca Juga : Ini 5 Tips Belajar Islam Yang Cocok Untuk Kaum Millenial dan Gen Z!
Namun hari ini, kaum muslimin berpaling dari Al-Qur’an. Kaum muslimin mencukupkan diri menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan atau hafalan. Tanpa merasa bersalah tidak memformalisasi Al-Qur’an menjadi tatanan kehidupan. Sungguh,apa yang terjadi hari ini menggambarkan kegelisahan dan pengaduan nabi kepada Allah yang termaktub dalam Firman-Nya :
وَقَالَ ٱلرَّسُولُ يَٰرَبِّ إِنَّ قَوْمِى ٱتَّخَذُوا۟ هَٰذَا ٱلْقُرْءَانَ مَهْجُورًا
Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an itu sesuatu yang tidak diacuhkan”. (QS. Al-Furqan : 30)
Apa hujjah kita kelak diakhirat, saat berhadapan dengan baginda nabi yang mulia dan kita ditanya, apa yg sudah kalian buat saat dimasa kalian Al-Qur’an tidak hanya di acuhkan, namun juga dilecehkan??
Semoga peristiwa ini menyadarkan kita dan menggugah hati kita untuk mengembalikan kemuliaan Al-Qur’an, bukan hanya menjadi sekedar bacaan atau hafalan, namun seharusnya di implementasi secara formal konstitusional sebagai tatanan kehidupan. []