SETIAP YANG BERKILAU BELUM TENTU EMAS! - Opini Cerdas, dibalik BTS Meal
oleh : Abdullah Efendy, S.Pd., CLMQ
IdeMuslim.com, Millenial Talks – Peluncuran menu BTS Meal, kolaborasi BTS dengan McDonald’s menyebabkan sejumlah gerai McD di sejumlah kota dipadati antrean driver ojek online. Menu BTS Meal diluncurkan hari ini, Rabu (9/6/2021) dan dapat dibeli di seluruh gerai McD Indonesia. Paket menu BTS Meal dijual seharga Rp 45.455, dan bisa diperoleh melalui Drive Thru McDonald’s di seluruh Indonesia, McDelivery (14045, website dan aplikasi McDonald’s) serta GoFood, GrabFood dan Shopee Food. Tingginya antuasiasme ARMY (julukan untuk penggemar BTS) mendapatkan BTS Meal, membuat banyak gerai McD kebanjiran pesanan. (Kompas.com)
Menurut MuslimahNews.com BTS Meal sebenarnya hanya paket makanan yang sudah biasa dijual gerai ini. Yang membedakan adalah tambahan kemasan makanan berwarna ungu dan dilabeli grup K-Pop yang sedang digandrungi di berbagai belahan bumi, termasuk di negeri ini.
Walhasil, untuk para Army fenomena ini adalah satu dari sekian bentuk impersenator (meniru) kepada idola mereka. Bagaimana tidak, Pola Pemasaran McDonald dengan menggaet K-Pop, memperlihatkan pada kita secara impulsif life style para Army tersebut. Bahkan menurut tripzilla.id ditengah kesuksesan peluncuran menu BTS Meal, ada hal unik yang dibagikan oleh akun Facebook Penang My Hometown. Pada 27 Mei 2021, akun ini membagikan foto-foto bungkus BTS Meal yang sedang dijemur setelah dicuci lalu disimpan untuk diabadikan sebagai kenang-kenangan.
Tentu tidak sebatas itu, daya tariknya juga bisa dilihat dari event yang diadakan oleh BTS Meal ini. Sebagaimana disebutkan oleh suara.com, di samping membeli produk favorit BTS ini, seluruh pelanggan juga diajak untuk mengabadikan momentum saat mendapatkan BTS Meal lewat unggahan media sosial. Para pembeli bisa mengunggah foto mereka bersama BTS Meal di media sosial dengan memberi tanda tagar #BTSMeal. Konten paling menarik, baik berupa video, foto, maupun review produk akan diganjar hadiah oleh McD Indonesia.
PARADIGMA KONSEPTUAL DIBALIK BTS MEAL
Fenomena ini, disebut sebagai cultural invasion. The McDonald’s Corporation atau yang lebih dikenal dengan McDonald adalah industri makanan cepat saji (fast food) terbesar dan bertanggung jawab menyediakan 90% lapangan kerja di Amerika. Perusahaan ini adalah pembeli terbesar daging dan kentang di seluruh AS. Dengan biaya marketing terbesar dibandingkan budget perusahaan lainnya. Arah kemajuan Amerika, termasuk dalam invasi dalam bidang politik, perang dan lainnya, tidak terlepas dari berbagai kapitalisme yang menopang dibelakangnya. Industri Makanan, Perfilman, Fashion dan sebagainya.
Makanan cepat saji ini, jika dikaji lebih dalam, melambangkan gaya hidup modernisasi yang diekspor dalam bentuk yang brutal. Secara kesehatan? Tentu, sangat jauh! Oleh sebab itulah, fast food ini selalu ditopang dengan konsep kapitalis lainnya, yang berada di balik Gym dan obat diet. Benarkan?
Mengetahui bahwa fast food bukanlah menjadi kebutuhan, melainkan keinginan, maka tidak cukup dengan pola marketing yang masif, mereka juga menggunakan program unggulan yang disebut Gold Key program, dengan membangun kerjasama dengan mitranya dari luar negeri. Tahun 1980-an, McDonald merupakan salah satu pembeli terbesar foto-foto satelit yang mereka gunakan sebagai prediksi tata kota dimasa mendatang, untuk meletakkan outlet-outlet mereka. Kini McDonald’s mempunyai lebih dari 15.000 restoran diluar AS di lebih dari 117 negara, di Korea, Turki, Cina, Jepang, Malaysia hingga Indonesia. (sumber : Invasi Politik dan Budaya Asing – Salim Frederiks)
Fenomena McDonald menggandeng K-Pop dalam item bisnisnya, adalah sesuatu yang lumrah dalam Kapitalisme. Korean Wave yang terjadi pada pemuda diberbagai negara, adalah angin segar untuk diberdayakan oleh berbagai pihak. Terjadi simbiosis mutalisme yang saling menguntungkan disini. Budaya Konsumerisme yang tinggi, ditambah dengan akses globalisasi dan perkembangan teknologi, menjadi lahan basah untuk menanamkan berbagai infiltrasi kebudayaan. Di televisi bahkan sudah banyak menayangkan tayangan-tayangan hiburan setiap harinya yang berhubungan dengan Korea, misalnya film, drakor, musik, reality show dan lainnya.
GAYA HIDUP PARA PEMUDA MUSLIM YANG BENAR
Tentu, yang menjadi peta berfikir kita, bukanlah sekedar bagaimana dominasi itu bergerak, namun juga bagaimana cara kita sebagai muslim, agar terus berupaya meniti jalan yang benar. Kami sampaikan , bahwa Islam tidak melarang kita, untuk membeli makanan yang halal, produk pakaian dan sebagainya dari non muslim. Kita diajarkan untuk senantiasa saling menghormati, menjaga kerukunan, dan menghargai setiap perbedaan yang ada, kecuali dalam aspek akidah dan ibadah.
Kekhawatiran kami, justru terletak pada naluri mentaqdiskan sesuatu, yang menjadi fitrah manusia. Seorang pemuda muslim, jangan sampai salah memilih guide dalam hidupnya. Fenomena Oppa Korea, K-Pop, Drakor dan sebagainya tentu tidak sebatas hiburan. Lebih jauh lagi, terjadi pengidolan atas berbagai item yang melekat pada mereka. Lifestyle, Fashion, Kebudayaan, Pola Fikir, Tingkah Laku dan Watak yang melekat pada mereka. yang tentu semua itu disandarkan bukan pada Islam.
Dalam kasus pengidolaan, terjadi suatu keadaan yang disebut dengan istilah false god. Dimana sang Idola, akan diikuti oleh para fans secara totalitas, tanpa menimbang dengan standar agama, mana yang boleh dan tidak. Ungkapan ini boleh saja dibantah, dengan dalih “saya bisa kok membedakan yang benar dan salah!”. Tapi yakinlah, seseorang akan mengikuti apa yang selalu ia lihat.
Di negara-negara yang berpahamkan sekulerisme, fenomena pengidolaan menjadi satu kebiasaan, baik pada penyanyi, aktor, pemain sepakbola dan sebagainya. Di negara-negara penganut paham atheisnya, seperti Rusia misalnya, fenomena false God atau menuhankan manusia adalah perkara yang mudah didapati. GK. Chesterton, seorang penulis dan seniman Satir dari Inggris mengungkapkan, “Ketika manusia tidak lagi beriman pada Tuhan, bukan berarti bahwa mereka tidak lagi beriman pada segala sesuatu, tetapi sebenarnya merka mulai beriman pada sesuatu yang lain” Ungkapan ini adalah gambaran akurat pada manusia modern hari ini
Tentu, kita tidak berharap hal demikian terjadi pada kaum muslimin di negeri ini. Namun, pada faktanya tidak sedikit pemuda hari ini yang demi idolanya, berani melakukan pelanggaran hukum syariat, seperti meninggalkan salat, campur baur laki-laki dan perempuan, bahkan ada yang menyertainya dengan aktivitas mabuk-mabukan dan seks bebas. Kesemuanya mengarah pada taklid buta sang fans pada idolanya.
Menyikapi gambaran ini, Nabi ﷺ pernah berpesan. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ bersabda,
لَا يُحِبّ أَحَد قَوْمًا إِلَّا حُشِرَ مَعَهُمْ يَوْم الْقِيَامَة
“Tidaklah seseorang mencintai suatu kaum melainkan dia akan dikumpulkan bersama mereka pada Hari Kiamat nanti.” (Lihat ‘Aunul Ma’bud, 11/164, Asy Syamilah).
Fenomena pengidolaan ini, telah lama dikabarkan dalam Al-Qur’an. Termasuk teguran terhadap perilaku mengidolakan sosok yang tidak patut diteladani, hanyalah membuang-buang waktu, melalaikan kewajiban hingga tahap melakukan kemaksiatan.
وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ ۖ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ ۖ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ ۖ
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. (TQS. Al Munafiqun : 4)
Sebongkah kayu yang tersandar, tidak akan menghasilkan apapun, tidak mampu menghasilkan buah, serta tidak mampu menghasilkan tunas-tunas yang baru. Bahkan, Ibnu Hayyan berkata : “Golongan ini ibarat kayu yang menunggu saatnya menjadi arang.”
MENGEMBALIKAN HAKIKAT MAKNA TELADAN
Satu-satunya sosok, yang memang sangat layak kita teladani. Beliaulah Nabi Kita Muhammad ﷺ. Allah Ta’ala berfirman :
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
”Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (TQS. At Taubah: 128)
Rasulullah ﷺ bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
“Seseorang tidaklah beriman (dengan sempurna, peny) hingga aku lebih dicintainya dari anak dan orang tuanya serta manusia seluruhnya.” (HR. Muslim)
Dalil-dalil diatas, serta banyak dalil terkait lainnya tentu bukanlah hadir tanpa dasar. Sebagaimana kita tahu, Rasulullah ﷺ adalah sosok yang dijaga Allah, menjadi Nabi dan Rasul yang mensyiarkan dakwah Islam. Keutamaan, kesempurnaan kepribadian, kebijaksanaan dalam memimpin, kehangatan sebagai seorang suami, keloyalitasan pada dakwah, serta kebersamaan dengan para sahabat, menjadi bukti kepantasan beliau menjadi tokoh teladan. Juga yang utama, sebab gelar teladan itu, langsung disematkan oleh Allah Ta’ala kepada beliau dalam firman-Nya :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (TQS. Al Ahzab : 21)
Maka sangat wajar, jika menurut Michael H. Hart dalam bukunya 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia, menempatkan Rasulullah diurutan teratas (pertama). Yuk jangan sampai salah langkah memilih teladan, sebab kita hidup untuk meraih ridho Allah, meraih syurga. Dan ridho Allah terdapat pada ittiba kita pada Rasulullah ﷺ
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ
“Katakanlah (wahai Muhammad kepada umatmu): Jika kalian benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad), niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa kalian“. (TQS. Ali Imran: 31)
Wallahu ‘alam []
