PendidikanPendidikan Islam

Tafsir Lengkap Surah An-Nahl Ayat 90

Penulis : Efendy Abdullah, S.Pd., CLMQ

Idemuslim.com, PENDIDIKAN ISLAM — Kata tafsir berasal dari bahasa Arab, yaitu fassaara, yufassiru, tafsiran yang berarti penjelasan, pemahaman, dan perincian. Selain itu, tafsir dapat pula berarti alidlah wa al-tabyin, yaitu penjelasan dan keterangan. Imam al-Zarqani rahimahullah mengatakan bahwa tafsir adalah ilmu yang membahas kandungan al-Qur’an baik dari segi pemahaman makna atau arti sesuai yang dikehendaki Allah Swt menurut kadar kesanggupan manusia. Selanjutnya Abu Hayyan rahimahullah, sebagaimana dikutip as-Suyuthi rahimahullah, mengatakan bahwa tafsir adalah ilmu yang didalamnya terdapat pembahasan mengenai cara mengucapkan lafal-lafal al-Quran disertai makna serta hukum-hukum yang terkandung didalamnya.

Kategori Surah An-Nahl Ayat 90

Surah An-Nahl (bahasa Arab : النّحل, an-Nahl, “Lebah”) merupakan surah ke-16 dalam al-Qur’an. Surah ini terdiri atas 128 ayat dan termasuk kelompok surah-surah Makkiyah. Surah ini disebut An-Nahl yang berfaedah lebah karena di dalamnya, terdapat firman Allah Ta’ala ayat 68 yang artinya : “Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah”. 

Lebah merupakan makhluk Allah yang banyak memberi definisi dan kenikmatan kepada manusia. Berada persamaan selang madu yang diproduksi oleh lebah dengan Al Quranul Karim. Madu bersumber dari bermacam-macam sari bunga dan dia dijadikan obat untuk bermacam-macam penyakit manusia (lihat ayat 69).

Surah An-Nahl : 90

Asbabun Nuzul Surah An-Nahl Ayat 90

Asbabun Nuzul  ayat ini telah disebutkan sebuah hadits hasan yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Nadhar memberitahu kami, `Abdul Hamid memberitahu kami, Syahr memberitahuku, `Abdullah bin `Abbas memberitahuku, dia bercerita, ketika Rasulullah duduk-duduk di beranda rumahnya, tiba-tiba `Utsman bin Mazh’un berjalan melewati beliau seraya memberi senyum kepada beliau, maka Rasulullah bertanya: “Tidakkah engkau duduk sejenak?” `Utsman pun menjawab: “Ya.” Kemudian Rasulullah pun duduk menghadap ke kiblat, dan ketika beliau tengah berbincang dengan `Utsman, tiba-tiba beliau membuka matanya ke langit seraya memandangnya, lalu sejenak beliau memandang ke langit. Kemudian beliau mengarahkan pandangan beliau ke sebelah kanan di tanah, lalu beliau berpaling dari teman duduknya, `Utsman, menuju ke tempat yang menjadi objek pandangan beliau, selanjutnya beliau meggerakkan kepalanya seolah-olah ia sedang memahami apa yang dikatakan kepadanya, sedang Ibnu Mazh’un memperhatikannya.

Setelah selesai mengerjakan keperluannya dan ia memahami apa yang dikatakan kepadanya, maka beliau pun mengarahkan pandangannya ke langit sebagaimana beliau telah melakukannya pertama kali, lalu pandangannya mengikutinya sampai menghilang di langit. Kemudian beliau menghadap kepada `Utsman, teman duduknya semula. Lalu `Utsman bin Mazh’un mengatakan: “Hai Muhammad, selama aku menemanimu duduk, tidak pernah aku melihatmu melakukan perbuatan seperti perbuatanmu pada pagi hari.” Maka beliau bertanya: “Apa yang engkau telah lihat dari apa yang aku kerjakan?” Dia menjawab: “Aku melihat engkau mengarahkan pandanganmu ke langit kemudian engkau menjatuhkannya di sebelah kananmu, lalu engkau berpaling kepadanya dan membiarkanku, engkau menggerakkan kepalamu seolah-olah engkau sedang memahami apa yang dikatakan kepadamu.

Baca Juga :

Beliau bertanya: “Apakah engkau mengetahui hal tersebut?” `Utsman menjawab: “Ya.” Maka Rasulullah bersabda: “Tadi aku telah didatangi oleh utusan Allah, sedang engkau dalam keadaan duduk.” `Utsman bertanya: “Apakah utusan Allah Jibril as ?” “Ya,” jawab Rasulullah. `Utsman bertanya: “Lalu apa yang dikatakannya kepadamu?” Beliau menjawab: innallaaHa ya’murukum bil ‘adl wal ihsaani (“Sesungguhnya Allah menyuruhmu berlaku adil dan berbuat kebaikan,”) dan ayat seterusnya. Kemudian `Utsman berkata: “Yang demikian itu terjadi ketika iman telah benar-benar bersemayam di dalam hatiku, dan aku sungguh mencintai Muhammad.”

Tafsir Surah An-Nahl Ayat 90

Adapun sejumlah tafsir terkait surah ini, baik dari para ulama, pakar pendidikan Islam dan lainnya, kami rangkum sebagai berikut :

  1. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya Allah memerintahakan hamba-hambaNya di dalam al-qur’an ini untuk berbuat adil dan berlaku obyektif terhadap hakNya, dengan mengesakanNya dan tidak mempersekutukanNya, dan juga terhadap hak-hak hamba-hamba-Nya dengan memberikan hak kepada orang yang berhak mendapatkannya, juga memerintahkan (orang lain) untuk berbuat baik terhadap hakNya dalam beribadah kepadaNya dan menjalankan kewajiban-kewajiabnNya sebagaimana yang disyariatkannya dan kepada sesama makhluk dalam ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan, memerintahakan untuk memberi orang-orang yang masih memiliki hubungan kekerabatan sesuatu yang mewujudkan silaturahmi dan kebaikan bagi mereka, dan melarang dari setiap yang buruk baik ucapan maupun perbuatan dan semua yang diingkari dan tidak disukai oleh syariat seperti zhalim kepada manusia dan menindas mereka. Dan melalui perintah dan larangan ini, Allah menasihati kalian dan mengingkatkan dampaknya supaya kalian mengingat-ingat perintah-perintah Allah dan memperoleh manfaat darinya.

  • Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

Sesungguhnya Allah memerintahkan keadilan pada hamba-hamba-Nya dengan menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak para hamba, tidak mengutamakan seseorang di atas orang lain dalam hukum kecuali karena satu hak yang mengharuskan demikian. Allah memerintahkan berbuat kebaikan dengan memberikan apa yang tidak wajib atas seorang hamba seperti infak suka rela atau memaafkan orang zalim. Allah memerintahkan membantu hajat kebutuhan para kerabat. Allah melarang segala sesuatu yang buruk, baik berupa perkataan seperti perkataan yang buruk atau perbuatan seperti zina. Allah melarang apa yang diingkari oleh syariat, yaitu segala bentuk kemaksiatan. Allah melarang berbuat zalim dan sombong di hadapan manusia. Allah menasihati kalian dengan apa yang Dia perintahkan kepada kalian dan apa yang Dia larang dalam ayat ini dengan harapan kalian mau mengambil pelajaran dari nasihat Allah tersebut

  • Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah

Allah memerintahkan hukum-hukum yang agung yang mengandung kebaikan dan hal-hal mulia yang mencegah keburukan dalam 9 ayat yang akan disebutkan ini: Allah memerintahkan untuk berbuat keadilan dan kebaikan dalam beribadah kepada Allah dengan menunaikan hak-hak manusia dengan perkataan dan perbuatan yang baik. Dan Allah memerintahkan untuk berbuat baik terhadap para kerabat, dan melarang perbuatan dan perkataan yang buruk, serta kezaliman dan permusuhan. Hal ini agar kalian mengambil pelajaran dari hukum-hukum yang ditetapkan Allah.

  • Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

(Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan) Makna (العدل) yakni berlaku adil kepada semua orang tanpa condong kepada sebagiannya kecuali dengan alasan yang mewajibkan itu. Dan termasuk dari perbuatan adil adalah bersikap pertengahan antara sikap berlebih-lebihan dan kelalaian.

Dan makna (الإحسان) yakni melakukan sesuatu diluar kewajiban yang dituntut atasnya, seperti bersedekah dan segala perbuatan yang tidak diwajibkan Allah namun berpahala jika dilakukan.

  • Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

Sesungguhnya Allah memerintahkan seluruh manusia untuk jujur dan adil dalam segala perkara, membalas kebaikan dengan sesiatu yang lebih baik, membalas keburukan dengan memberi maaf dan ampunan, dan memberikan hak-hak kepada kerabat berupa silaturahmi dan berbuat baik. Dan Allah melarang dari setiap keburukan dalam perkataan ataupun perbuatan seperti ghibah, namimah, zina, pelit, dan dari setiap sesuatu yang dilarang syariat dan tidak sesuai dengan akal sehat, yaitu seluruh perbuatan maksiat, serta dari kezaliman dan permusuhan. Allah mengingatkan kalian dengan hukum-hukumNya supaya kalian mengambil pelajaran dan mengerjakan apa yang diperintahkan dan menjauhi apa yang dilarang. Semua itu mencakup keseluruhan ayat dalam kitab Allah tentang kebaikan dan keburukan.

Penerapan Surah An-Nahl : 90 dalam Kehidupan

Dari tafsir ayat tersebut, dan berbagai pendapat ulama dari sumber-sumber yang kami kumpulkan, maka ada beberapa point dari kandungan surah ini yang bisa kita terapkan yakni :

• Menjelaskan tentang kebaikan dan keburukan “sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berbuat adil dan kebajikan. Wajib berbuat adil dan kebaikan, serta menunaikan hak-hak kerabat berupa berbuat baik dan silaturahmi.

• Diharamkannya zina dan homoseksual, serta setiap keburukan dan perbuatan keji baik yang tampak atau tidak.

• Pengharaman sikap melampaui batas, yaitu berbuat zalim dalam bentuk apapun.

Sebagai seorang muslim, kita harus senantiasa adil dalam memutuskan setiap kebijakan. Adil, adalah memutuskan dengan Leadership yang benar sesuai Al-Qur’an dan sunnah. Senantiasa melakukan optimasi kebaikan dengan mencontohkan adab-adab jujur, disiplin, empati, suka menolong dalam hal apapun termasuk dalam organisasi. Wallahu ‘alam []

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button