TANYA NETIZEN : BAGAIMANA CARA MENGHILANGKAN RASA TAKUT SAAT TA’ARUF?


Pertanyaan :
Bismillah..
Bagaimana menghilangkan rasa takut untuk ta’aruf, Karena pernah mengalami kegagalan. Dan berikan saya nasehat kak untuk tidak takut saat mau di nadzor🙏 Karena saya beralasan takut kecewa, nanti ikhwah tersebut tidak sesuai apa ia ingin kan!
Jawaban :
oleh : Ust. Efendy Abdullah, S.Pd,. CLMQ
Bismillahirahmanirahim
Barakallahu fik kepada penanya! Semoga Allah Ta’ala memudahkan segala urusan anti dalam menjemput jodoh, begitupun para jofisah yang lain. InsyaAllah!
Rasa takut adalah sesuatu yang wajar saat menghadapi sesuatu yang baru, yang tidak disukai, atau yang kita punya masa lalu traumatic tentangnya. Maka akan memicu reaksi fight or flight dari tubuh. Dalam Islam, akan muncul proses self defense berupa gharizah baqa’ (naluri mempertahankan diri) atas reaksi ini. Namun hal itu bukanlah masalah. Rasa takut itu justru seringkali diperlukan, agar kita lebih berhati-hati dan lebih mempersiapkan diri. Kita takut tersesat dijalan, maka jauh-jauh hari kita persiapkan diri melihat peta. Kita takut salah pilih jurusan kuliah, maka kita searching di internet untuk mencari informasi.
Jadi tidak ada yang salah dengan rasa takut. Allah Ta’ala pun mengajarkan kita tentang rasa takut kepada-Nya (khasyyatullah), bahkan diganjar dengan kebaikan. Diantaranya firman Allah Azza wa Jalla :
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ ﴿٤٦﴾ فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ ﴿٤٧﴾ ذَوَاتَا أَفْنَانٍ
Orang yang takut pada Allâh akan mendapatkan dua surga. Maka nikmat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan (TQS. ar-Rahmân/55 : 46-48)
Hingga rasa takut itu berpengaruh pada seorang mukmin agar senantiasa bertakwa kepada Allah. Jadi rasa takut itu bukanlah sesuatu yang negatif. Yang menjadi pertanyaan lalu bagaimana cara mengatasinya agar tidak menjadi berlebihan bahkan cenderung negatif atau bahkan anxiety disorder? khususnya saat ta’aruf! Berikut jawabannya menurut pemahaman kami!
- Yakinlah Jodoh itu sudah Allah Tentukan!
Layaknya Nabi Adam ‘alaihi salam dan Hawa, jodoh kita pun telah ditentukan. Jadi sesungguhnya jika kita yakin dengan ketentuan Allah, insyaAllah kita sudah punya solusi atas jawaban siapa jodoh kita? Tinggal kembali pada kita untuk berikhtiar menemukannya. Jika ternyata sudah beberapa kali ta’aruf dan ditolak atau menolak! Ya berarti belum berjodoh! Asal jangan menjaga jodoh orang lain dengan bermaksiat (pacaran). Nah, jadi keimanan itu yang harus kita miliki.
- Persiapkan diri semaksimal Mungkin
Pernah tau olahraga Bungee Jumping? Olahraga yang dilakukan dengan melompat dari ketinggian puluhan meter di atas permukaan air. Olahraga ini selalu diburu oleh para pencinta adrenalin. Pertanyaanya apakah mereka tidak takut terjatuh? Tentu bagi yang takut ketinggian, baru ngelihat kebawah saja sudah lemes dan keringatan, belum juga loncat. Tapi ternyata masih banyak peminatnya. Lalu kenapa bisa banyak yang berminat olahraga gila ini? Ternyata alasan logisnya karena olahraga ini dilengkapi dengan tali pengaman (webbing sling) yang bisa menahan beban 1 hingga 6 ton. Disertai pendamping berpengalaman! Sehingga meskipun tinggi dan menegangkan, mereka yakin pasti tidak akan terjatuh!!
Seorang mahasiswa tidak akan takut dapat nilai jelek, kalau setiap hari membaca buku dan aktif diskusi. Seorang fire hunter tidak akan takut jika tiba-tiba alarm kebakaran berbunyi, karena mereka terus latihan setiap hari. Jadi kuncinya persiapkan diri semaksimal mungkin. InsyaAllah ketakutan itu akan berkurang bahkan sirna. Sepengalaman kami, akhwat dan ikhwan yang takut melamar atau dilamar, karena kurangnya persiapan. Si ikhwan belum punya pekerjaan, bacaan Qur’annya jelek, sholat masih bolong-bolong dan sebagainya. Begitupun si akhwat, bantuin ibu masak aja jarang! Lebih suka main tiktok! Maka wajar minder bahkan cenderung posesif!
- Pupuk Rasa Percaya Diri!
Sikap inferior (rendah diri) bisa dipupuk dengan percaya pada diri kita. Kalau bahasa Medannya, sama-sama makan nasi kok! Mungkin terlihat agak preventif, tapi rasa percaya diri itu perlu. “Kalau jodoh mah gak kemana!” “Kalau dia gak mau, yaudah! Pasti akan datang yang lebih baik!” Nah, kalimat itu harus terpatri dalam diri kita. Bukan bermaksud sombong atau lainnya! Namun karena kita tau bahwa lelaki sholeh akan dapat wanita sholeh! Kegagalan bukan berarti kita kalah! Kegagalan itu adalah proses seleksi mendapatkan yang terbaik!
Jika si calon, menstandarkan kecantikan dalam akhirnya menolak kita. Maka bersyukurlah, sebab wajah akan menua dan bisa jadi ia akan mencari yang lebih cantik. Tapi kalau standarnya keimanan dan takwa, insyaAllah dialah imam yang sesungguhnya. Selebihnya jalani, hadapi, syukuri! Setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Wallahu ‘alam!! []