Easy ArabicJejak Ulama

Tarikh Imam Sibawayhi, Ahli Nahwu Terkenal Dalam Islam!

oleh : Zahara Amalia

Idemuslim.com, JEJAK ULAMA — Semua orang yang pernah mendalami ilmu alat yakni Ilmu Nahwu dan Sharaf, pasti tak asing lagi mendengar nama imam Sibawaih. Nama beliau sangat masyhur sekali. Yuk kita kenalan dengan Imam Sibawaihi! Siapakah sebenarnya beliau?

Imam sibawaihi ini adalah imam ahli Nahwu. Namanya selalu disebut-sebut banyak orang yang mendalami ilmu Nahwu. Beliau memiliki nama lengkap yakni Amru bin Utsman al-Harits Abu Bashar. Beliau dilahirkan  di daerah al-Bayda’ dekat sebuah kota yaitu Siraz.

Beliau berasal dari Persia dan merupakan pakar dalam bidang gramatika bahasa arab dan  seorang ilmuwan yang sangat populer.

Beliau hijrah bersama dengan keluarganya ke kota Basrah. Dan menghabiskan masa muda nya di sana. Beliau mengambil study ilmu  Hadist dan Fiqh. Dan akhirnya juga tertarik untuk mempelajari tata bahasa arab. Adapun “Sibawayhi” adalah laqobnya (julukan).

Mengenai laqobnya kebanyakan orang mengatakan diambil dari bahasa persia. dari kata “Sib” yang artinya buah apel, dan “Wayh” yang artinya wangi. Jadi dapat disimpulkan tubuhnya mengeluarkan aroma wangi apel.

Sibawayhi juga memiliki guru ketika belajar. Yaitu, Hammad bin Salamah Al-Bashri guru beliau yang paling terkenal. Tetapi, pada saat itu ketika beliau memutuskan untuk beralih ke ilmu bahasa Arab, maka ia pun berguru pada Al-Khalil bin Ahmad Al-Farahidi. Dia adalah guru besar Sibawaihi, sementara Khalil adalah murid Abu Amr bin al-‘Ala, seorang ahli qira’at sab’ah.

Ada salah satu cerita yang banyak diceritakan tentang Imam Sibawayhi. Ketika itu imam Sibawayh menerima kritikan hadits dari gurunya, Hamad, yang berbunyi :

لَيْسَ مِنْ أَصْحَابِى إِلاَّ مَنْ لَوْ شِئْتَ لأَخَذْتُ عَلَيْهِ لَيْسَ أَنَا الدَّرْدَاءِ

Sibawaih langsung menyanggah sambil berkata :

لَيْسَ أَبُوْ الدَّرْدَاءِ

Dia menduga lafazh abu darda adalah isim laisa.

Gurunya langsung menimpali:”Engkau salah wahai Sibawayh. Bukan itu yang kamu maksudkan, tetapi lafazh laisa disini adalah ‎istitsna !.”

Maka Sibawaih langsung berkata:”Tentu aku akan mencari ilmu, dimana aku tidak akan salah membaca.”

Akhirnya dengan itu sibawayhi  semakin semangat dan mempelajari ilmu nahwu kepada Khalil sampai menjadi ilmu nahwu terkenal.

Pada masa itu juga terkenal 2 madzhab yang berbeda. Pertama Madzhab Basrah atau disebut Bashariyyun, yang dipimpin oleh Imam Sibawayhi sendiri, dan Madzhab Kuffah atau disebut dengan Kuffiyun, yang dipimpin oleh Imam Al-Kisa’i. Pernah pada waktu itu terjadi perdebatan yang sangat luar biasa antara kedua madzhab ini. Sampai-sampai mereka berdua beradu pendapat masing-masing langsung dihadapan Khalifah Harun al-Rasyid. Al-Kisa’i membawa dua muridnya yang sangat mahir sekali dalam ilmu nahwu yaitu Al-Farra’ dan Ibn Sa’dan. Dan khalifah sendiri pun mengundang orang-orang arab asli untuk menyaksikan perdebatan ini, serta menujuk siapa yang paling benar diantara pendapat kedua ini. Lagi-lagi perdebatan ini hanya ingin menjatuhkan pendapat dari imam sibawayhi tentang Nahwu.

Imam Sibawayhi juga memiliki karya kitab yang ditulisnya sendiri. Dan kitab yang beliau tulis menjadi rujukan banyak ulama’ Nahwu setelahnya. Sampai dijuluki dengan sebutan “Qur’an an-Nahwi (Qur’annya Nahwu)” yaitu sebuah kitab yang berjudul “Al-Kitab” yang berjumlah empat jilid. Dan  Kitab beliau itu adalah termasuk kitab kuno.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button