Opini

Tawuran Berulang, Pelajar Krisis Moral!

Oleh : Nurmala Sari, S.Pd

Idemuslim.com, OPINI —  Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang baik, cerdas, berakhlak mulia. Begitupun dengan guru yang menginginkan murid-murid didikannya menjadi orang-orang yang terdidik secara moral, akhlak dan agama.

Namun, fakta hari ini masih saja terjadi tawuran, bentrok antar sesama pelajar hingga sampai memakan korban jiwa. Tawuran bahkan dipicu hanya dari permasalahan sepele, hingga tega menghabisi nyawa orang lain.

Di lansir dari detiksumut.com, 26/11/2022, tawuran di SPBU, pelajar deli serdang tewas dibacok. Pelaku penganiayaan di duga juga masih berstatus pelajar.

Saling ejek usai bertanding sepakbola, kelompok pelajar di Tuban terlibat tawuran. Tawuran tersebut membuat empat orang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terluka dan harus dilarikan ke Puskesmas terdekat. (Kompas.com, 27/11/2022)

Baca Juga : Suami Harusnya Melindungi, Bukan Mencelakai!

Tawuran pelajar di Cibinong Bogor, 1 siswa SMK tewas. Tawuran maut tersebut bermula saat salah satu pelajar yang merupakan rekan korban, mengajak pelajar sekolah lain tawuran melalui media sosial. Akibat aksi tawuran tersebut mengakibatkan seorang pelajar berinisial AA meninggal dunia usai mengalami luka terkena senjata tajam. (DetikNews.com, 22/11/2022)

Tawuran terjadi tiada henti, bagaikan sudah menjadi tradisi bagi pelajar di negeri ini. Hal itu terjadi sebab penerapan sistem kapilatisme sekuler yang mencetak generasi yang gagal paham jati dirinya. Generasi dijauhkan dari pemahaman agama yang seharusnya, sehingga mudah sekali melakukan apapun sesuai hawa nafsu tanpa peduli halal, haram dan bahaya yang terjadi.

Anak baru gede atau biasa disebut ABG, haus akan atensi, ingin selalu diperhatikan, diakui kehebatannya oleh masyarakat. Mereka akan selalu membentuk sebuah kelompok atau geng, dan tidak mau direndahkan oleh kelompok lain. Jika kelompok mereka direndahkan, tentu saja mereka akan melakukan hal keji dengan tega dan tanpa rasa takut.

Tidak akan kontrol atau pengawasan dari masyarakat, bahkan terjadi pembiaran ketika terjadi tawuran. Masyarakat terkesan cuek akan kondisi dan kerusakan generasi hari ini. Bukan hanya itu, pendidikan hari ini juga sulit mencetak generasi yang bertaqwa, sebab agama hanya sebatas ranah pribadi, pelajaran agama yang sedikit dan tidak menancap ke pemikiran yang seharusnya generasi bisa berfikir dan bertingkah laku sesuai agama.

Generasi harus diubah cara pandangnya atas kehidupan. Pandangan hidup yang salah diubah ke pandangan hidup yang benar. Mereka harus sadar hakikat penciptaannya di dunia untuk beribadah kepada Sang Pencipta dengan menjalankan apa yang Tuhan perintahkan dan menjauhkan apa yang Tuhan larang. Tentu saja aturan hidup yang sempurna, yang diajarkan oleh Rasulullah, dan mengatur segala aspek kehidupan adalah islam.

Baca Juga : Siswi SMA Kontraksi Saat Belajar : Buah Dari Pergaulan Bebas

Generasi yang memahami, dan menerapkan aturan islam, mereka akan paham konsekuensi perbuatan yang dilakukan, sehingga tujuan hidupnya jelas, tidak gegabah menjalani hidup atau krisis jati diri. Sebab tujuan pendidikan yaitu harus dapat mencetak generasi peradaban islam yang bertaqwa, memiliki akhlak yang terpuji, keilmuan dan ulama yang ahli dalam setiap aspek kehidupan.

Generasi yang bertaqwa akan paham bahwa tawuran merupakan perilaku tercela dan dilarang oleh Allah, sehingga mereka hanya akan memanfaatkan waktu dan tenaganya hanya untuk aktivitas yang berpahala dan diridhoi oleh Allah. Hal ini sudah terbukti ketika aturan islam diterapkan dalam daulah khilafah. Lahirlah banyak ilmuwan dan para ulama besar. Sebab masyarakat islami akan terbentuk suasana ketaatan, selalu amar ma’ruf nahi mungkar, dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Sebagaimana janji Allah dalam Surah An-Nur ayat 55,

وَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَـيَسْتَخْلِفَـنَّهُمْ فِى الْاَ رْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِهِمْ ۖ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِيْنَهُمُ الَّذِى ارْتَضٰى لَهُمْ وَلَـيُبَدِّلَــنَّهُمْ مِّنْۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ اَمْنًا ۗ يَعْبُدُوْنَنِيْ لَا يُشْرِكُوْنَ بِيْ شَيْـئًــا ۗ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ فَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ

“Allah telah menjanjikan kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang mengerjakan kebajikan, bahwa Dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah Dia ridai. Dan Dia benar-benar mengubah (keadaan) mereka, setelah berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka (tetap) menyembah-Ku dengan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun. Tetapi barang siapa (tetap) kafir setelah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur 24: Ayat 55)

Semoga islam kembali berjaya dan dijadikan aturan hidup bernegara dalam daulah khilafah, sehingga tidak ada lagi tawuran pelajar serta generasi yang krisis moral, dan kehilangan jati dirinya.

Wallahu a’lam bis showab.[]

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button