Idemuslim.com, DAKWAH — Tidak terasa Ramadhan sudah diujung waktu. Sebentar lagi Ramadhan akan pergi meninggalkan kita! Maka tetap berpegang teguhlah pada keistiqomahan di hari akhir Ramadhan, supaya kita mendapatkan Ridha dan kasih sayangnya Allah Ta’ala. Karena Ramadhan akan pergi sebentar lagi dan belum tentu tahun depan masih di beri waktu. Meski hanya tinggal beberapa hari, setiap muslim harus tetap semangat dalam ibadah Ramadhan tahun ini. Agar beroleh ampunan dan pahala yang berlipat ganda. Hari-hari berat di akhir Ramadhan, tentu banyak sekali godaannya. Tapi hanya umat dan orang pilihanlah yang bisa merasakan kenikmatan kemenangan Ramadhan di hari Idul Fitri nanti.
تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. (TQS. As-Sajdah Ayat 16)
Pada malam-malam terakhir Ramadhan Allah turunkan malam Lailatul Qadar yang penuh dengan pahala. Marilah kita menjalankan ibadah di malam terakhir ini dengan penuh ketenangan dan kekhususan agar kita bisa mendapatkan pahala dan ditingkatkan derajat kita di hadapan Allah Ta’ala. Dengan i’tiqab di hari terakhir semakin membuat kita lebih tawadhu dalam menjalankan hidup sesudah Ramadhan. Banyak pahala yang Allah turunkan di dalam bulan Ramadhan khususnya pada malam-malam terakhir Ramadhan.
Maka teruslah memperbanyak amalan dan teteplah istiqomah agar Allah mudahkan segala urusan kita di dunia dan dalam ibadah Ramadhan. Karena kesempatan hanya datang sekali, maka gunakanlah untuk memperbanyak amalan Sholeh. Setan akan selalu saja mengoda manusia hingga
akhir zaman dengan berbagai tipu dayanya. Seperti di akhir Ramadhan ini apakah kita di sibukkan dengan urusan dunia ,seperti mempersiapkan pakaian baru, makan atau apapun untuk menyambut kemenangan Hari Raya Idul Fitri. Tetapi selama masih dalam batas kewajaran tidak apa, tapi kalau kita sampai meninggal ibadah Ramadhan sungguh akan menjadi orang yang sangat merugi.
Baca Juga :
- Jadikan Ramadhan Momen Menjadi Pengajar dan Pembelajar
- Mereka yang Terlupa di Suka Cita Ramadhan
- Santai Aja kali, Tahun Depan Pasti Ketemu Ramadhan Lagi!!
Tentu boleh saja mempersiapkan diri dalan menyambut hari Raya Idul Fitri, bahkan kita memang harus bergembira, tetapi haruslah melihat pada stadar syariah. Jangan sampai kita lupa dan kebablasan. Karena Rasulullah berpesan sesuatu yang berlebihan itu tidak baik karena selain akan mematikan hati, kitapun akan jadi orang merugi karena membelanjakan uang dengan tidak baik. Jangan sampai itu semua membuat kita lupa pada tujuan kita yaitu mendapatkan ampunan dan Ridho Allah Ta’ala di bulan Ramadhan yang suci ini.
Maka sebaiknya perbanyaklah amalan Sholeh dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, memperbanyak sedakah, dan ibadah-ibadah lainnya. Yang akan mendatangkan kebaikan untuk kehidupan kita tidak hanya pada saat bulan Ramadhan saja tetapi setelah bulan Ramadhan juga itulah yang paling penting.
تَقَرَّبَ فِيهِ بِخُصْلَةٍ مِنَ الخَيْرِ كَانَ كَمْنَ أَدَّى فَرِيضَةً فِيما سِوَاهُ، وَمَنْ أَدَّى فِيهِ فَرِيضَةً كَانَ كَمَنْ أدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيضَةً فِيمَا سِوَاهُ
Artinya: “Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan melakukan satu kebaikan di bulan ramadhan maka pahalanya sama dengan pahala melakukan perbuatan yang fardhu (wajib) di selain bulan ramadhan. Dan barangsiapa melakukaan satu perbuatan wajib di bulan Ramadhan maka pahalanya sama dengan melakukan 70 perbuatan wajib di selain bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari-Muslim).
Jadi kita tidak akan menyesal dan sedih apabila Ramadhan akan pergi karena kita sudah mengisi hari-hari di bulan Ramadhan dengan penuh semangat dan istiqomah dalam beribadah, hingga maraih satu kemenangan dan kebahagiaan dalam hati dan menyambut Hari raya Idul Fitri dengan penuh sukacita, dan semoga Allah berikan kepada kita umur yang berkah dan panjang sehingga kita dapat di pertemuakan kembali dengan bulan Ramadhan di tahun depan. Aamiin
Allahu a’lam bish-shawab
