Idemuslim.com, OPINI — 14 februari merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan, terutama para remaja untuk memperingati hari kasih sayang, atau sering disebut valentine day bagi sebagian orang yang telah terjangkit “Virus Merah Jambu”. Ironisnya perayaan ini kerap salah gunakan oleh muda mudi untuk berbuat maksiat, mulai dari foya foya, hura-hura, sek bebas hingga pesta miras dan narkoba. Ini dapat dilihat dari semakin larisnya penjualan coklat dan bunga, tempat hiburan semakin ramai dan yang tak kalah mengejutkannya adalah semakin meningkatnya penjualan alat kontarasepsi dimalam valentine day.
Hal yang paling berbahaya dari “Virus Merah Jambu” ini bisa membuat seseorang ‘buta’. Buta terhadap syariat, Karena kalau sudah dimabuk kepayang oleh perasaan cinta pada si dia, apa pun akan dilakukan dan diberikan. Beberapa survei menyebutkan bahwa pada hari kasih sayang, banyak orang yang melakukan hubungan seksual di luar pernikahan.
Baca Juga : Tawuran Berulang, Pelajar Krisis Moral!
Survei terbaru Kementerian Kebudayaan Thailand menyatakan bahwa sebanyak 83% remajanya berencana melakukan hubungan seks pada hari Valentine (jabar.tribunnews.com). Sementara di indonesia sendiri, Survei yang dilakukan oleh Tim Riset KaltimPost di Kota Samarinda menyebutkan bahwa 17% respondennya mengaku rutin melakukan hubungan intim saat Valentine. Bahkan salah satu responden yang berusia 18 tahun mengaku bahwa hal tersebut merupakan hal yang wajib dilakukan dengan pasangan saat Valentine (kompasiana.com). Pembelian alat kontrasepsi ini bebas diperjual belikan baik untuk yang sudah meniakh ataupun belum menikah. Penomena ini menunjukkan bahwa negara gagal melindungi generasi dari perilaku seks bebas.
Baca Juga : Sawer Pembaca Qur’an Bentuk Desakralisasi Al-Qur’an
Selain meningkatnya penjualan alat kontrasepsi ini, sebagian besar hotel dan restoran juga memberikan banyak diskon untuk pasangan yang melakukan dinner di hotel atau restauran, Salah satu hotel yang memberikan diskon cukup besar adalah Holiday Inn & Suites Jakarta Gajah Mada, AYANA Midplaza Jakarta, The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Grand Inna Medan dan beberapa hotel dan restauran lainnya.
Inilah sistem kapitalis sekuler, yang memisahkan agama dari kehidupan para remaja dibebaskan melakukan apapun. Begitu banyak fasilitas yang ditawarkan kepada mereka untuk melancarkan arus kemaksiatan, hal ini merupakan bentuk penjajahan terhadap para remaja, mereka seakan akan memberikan jalan kepada para pemuda untuk melakukan kemaksiatan tanpa memikirkan bagaimana dampak terhadap masa depan para remaja, maka tidak heran beberapa bulan setelah merayakan valentine banyak remaja yang mengalami hamil di luar nikah, Inilah fakta kerusakan sistemis dalam konstelasi kapitalisme sekuler hari ini. Interaksi di setiap lini kehidupan manusia tidak mengambil standar halal dan haram, melainkan sesuai hawa nafsu manusia. Sistem ini hanya mementingkan aspek materi, untung atau rugi, bermanfaat atau tidak tanpa memikirkan nasib remaja.
Baca Juga : Suami Harusnya Melindungi, Bukan Mencelakai!
Hal ini tentu berbeda dalam sistem islam, negara adalah perisai bagi ummat, negara wajib memperhatikan dan peduli kepada masalah ummat termasuk masalah pada remaja, negara juga seharusnya membangkitkan kesadaran ber ilmu kepada remaja agar tidak mengekor kepada budaya barat yang jelas bertujuan merusak kesucian agama islam. Maka wajar jika mereka membuat perayaan valentine day agar generasi islam melanggar syariat islam. Dalam sistem islam haram hukumnya merayakan valentine, selain valentine bukanlah budaya islam, valentine merupakan jalan untuk mendekatkan kaum muslim ke arah kemaksiatan atau perzinaan. Islam menetapkan orang yang melakukan perzinaan akan diberikan sangsi yang tegas oleh negara, karena dalam sistem islam jangankan untuk berhubungan seksual, untuk mendekatinya saja haram bagi kaum muslim, sebagaimana Ayat Allah yang berbunyi :
وَلَا تَقْرَبُوا۟ ٱلزِّنَىٰٓ ۖ إِنَّهُۥ كَانَ فَٰحِشَةً وَسَآءَ سَبِيلً
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
