Pendidikan Islam

Ya Allah, Jagalah Para Ulama Kami!

Oleh: Efendy Abdullah, S.Pd., CLMQ

Idemuslim.com, PENDIDIKAN ISLAM — Dalam sebuah ayat yang mulia, Allah Ta’ala mengatakan :

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (TQS. Fathir : 28)

Ayat ini sangat jelas menggambarkan kemuliaan seorang ulama. Pemahaman  mereka tentang Islam menjadikan mereka takut pada Allah. Tegas menentang kemaksiatan, getol dalam perjuangkan kebaikan. Bukan malah sebaliknya, malah tersenyum melihat kemaksiatan.

Naudzubillah, akhir zaman semakin membentangkan kehadirannya. Sangat terang terlihat, seterang matahari yang mampu dilihat semua manusia. Tentu, semakin jelas pula bagi kita manakah ulama yang harus didengar dan mana yang tidak!

Pendapat saya, jikalau seorang muslim bermaksiat, maka tentu maksiat itu menjadi dosa bagi dirinya. Namun, jikalau seorang ulama yang bermaksiat, maka tentu bukan hanya berefek bagi dirinya, namun berefek pada ummat.

Walhasil, umat menjadi bingung, umat menjadi gelisah. Dan tanpa sadar bisa jadi 1, 2 bahkan 10 orang melakukan maksiat serupa, tersebab melihat ulama yang mereka ikuti melakukan hal yang sama, padahal itu sebuah kemaksiatan.

Maka benarlah kata Rasulullah saw :

“Ingatlah, sejelek-jelek keburukan adalah keburukan ulama dan sebaik-baik kebaikan adalah kebaikan ulama.” (HR ad-Darimi).

Manakah yang harus diikuti? Ulama akhirat? yakni ulama yang benar-benar mukhlis, atau ulama dunia? atau disebut Ulama Su’ yang menjadikan keilmuannya hanya sekedar mencari manfaat dunia dan menggadaikan kemuliaan akhirat? Tentu, ulama akhirat memiliki posisi yang amat mulia disisi Allah. Namun gelar ulama itu bukan dilihat dari SK (surat keputusan), bukan dengan jenjang LC, MA, bukan dengan otoritas universitas tertentu. Bukan, sama sekali bukan!

Imam Al-Ghazali menuturkan ada 3 ciri ulama yang tidak boleh diikuti (ulama Su’)

  1. Ulama yang menjadikan keulamaanya sebagai komoditas mendapatkan harta duniawi,
  2. Ulama yang dengan keulamaanya merapat kepemimpin yang zalim dan melegitimasinya
  3. Dan terakhir, ulama yang begitu mudahnya mengeluarkan fatwa, demi kepentingan materi atau politik duniawi

Tentu,ulama akhirat akan sangat berhati-hati, baik dalam perbuatan, ucapannya, maupun fatwanya, bukan seperti Ulama Su’. Perbuatannya semata-mata mengharap ridho Allah dan hidupnya adalah mengabdi untuk agamanya

Apakah tanda-tanda kehancuran dari sebuah tatanan masyarakat muslim? Yakni ketika para ulamanya telah rusak, tersebab dunia. Ya Allah, jagalah para ulama kami, jangan sampai hanya karena politik kotor demokrasi ulama dengan tega menghina ulama. Ya Allah, berikan mereka hidayahmu untuk senantiasa berada dijalan yang benar. Aamiin []

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button